Jadi Narasumber Soal Presidensi G20, Abbadi Thalib Bahas Dampak Perjanjian 3 Negara Maju
- Istimewa
VIVA Bandung – Abbadi Said Thalib selaku Pengamat Hubungan Internasional Australia baru-baru ini menjadi narasumber dalam webinar yang diselenggarakan oleh Majelis Wilayah Forum Alumni HMI Wati (MW FORHATI) Sulawesi Tenggara denga tema “Presidensi G20: Geopolitik Antara Indonesia, Australia dan Cina Dalam Menjawab Berbagai Krisis“.
Acara yang bekerjasama dengan Founding Jaringan Literasi Nusantara itu dilaksanakan melalui zoom meeting pada Jum’at (21/7/2023) kemarin.
Pada kesempatan tersebut, Abbadi Said Thalib membahas sejumlah dampak negatif dan dampak positif dari perjanjian tiga negara maju, yaitu Australia, Britania Raya dan Amerika atau yang sering disingkat AUKUS (Australia, UK, US).
Dijelaskan Abbadi, China merasa terganggu dengan adanya perjanjian tersebut, terlebih yang berkaitan dengan daerah konflik Laut China Selatan.
"Karena di wilayah tersebut banyak terdapat sumber daya alam yang melimpah, mulai dari gas, minyak bumi, ikan, ini menjadi sangat penting bagi negera di wilayah itu karena krisis yang semua negara takuti adalah krisis pangan," jelas pria yang menjabat sebagai Sekretaris KAHMI Australia tersebut.
Pria asal Pandeglang, Banten yang kini menjadi penduduk tetap di Negara Kanguru itu menambahkan, krisis pangan tersebut akan berdampak terhadap negera ASEAN. Seperti mengganggu kesatuan ASEAN dan menimbulkan perpecahan di antara negara-negara anggotanya.
"Hal ini juga dapat mempengaruhi peran Indonesia dalam memajukan agenda dan kepentingan ASEAN secara keseluruhan," ujarnya.
Sedangkan dampak positifnya, lanjut Abbadi, yakni meningkatnya keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik dengan meningkatkan kemampuan Australia untuk mengatasi ancaman dan menangani sengketa maritim.
Sementara itu, Koordinator Presidium MW Forhati Sulawesi Tenggara, Wa Ode Rulia mengungkapkan, dengan adanya diskusi ini bisa memberikan perspektif yang berharga bagi para pemangku kebijakan, akademisi dan masyarakat umum. Khususnya bagi mereka tertarik dengan dinamika geopolitik internasional.
Tak hanya itu, dia juga menyampaikan terimakasih atas kehadiran Abbadi Thalib dalam kesempatan tersebut.
"Kami berterimakasih sekali dengan kehadiran mas Abbadi ditengah-tengah kita semua, sehingga kami bisa tercerahkan mengenai situasi dan kondisi di Dunia Internasional," kata Wa Ode Rulia.
"Khususnya pasca G20 terjadi di Bali, kita harus waspada dan antisipasi hal-hal apa saja yang akan terjadi dikemudian hari, agar kita bisa siap dalam menghadapi berbagai krisis," sambungnya.
Terakhir, Founding Jaringan Literasi Nusantara, Muh. Husriadi berharap webinar ini dapat menjadi kesempatan bagi peserta untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mereka tentang peran tiga negara besar tersebut.
"Agar digunakan dalam menghadapi berbagai krisis global serta beragam isu yang saling terkait di panggung dunia saat ini," tukasnya.
Diketahui, webinar dipandu oleh Irma Irayanti selaku Wakil Sekretaris Umum MW Forhati Sulawesi Tenggara.