Seekor Sapi Betina Merah Lahir di Israel, Dipercaya Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat

Sapi betina merah lahir di Israel
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA Bandung – Baru-baru ini seekor sapi betina merah dikabarkan lahir di negara Israel. Kelahiran sapi tersebut dipahami sebagai tanda hari akhir zaman atau kiamat di dalam Alkitab.

Melansir dari dari Mirror, Temple Institute mengumumkan sapi betina merah itu  disiarkan melalui akun YouTube mereka. Menurutnya, anak sapi dan induknya akan menjalani pemeriksaan ekstensif untuk menentukan apakah anak sapi tersebut tidak mengalami cacat fisik.

“Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia,” tulis lembaga itu dikutip VIVA Bandung pada Rabu (13/9/2023).

Diketahui, Temple Institute adalah salah satu lembaga yang dikaitkan dengan hari berhenti. Lembaga itu diketahui didirikan untuk membangun Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.

Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman mengakatakan bahwa pihaknya yakin kini saatnya membangun Bait Suci Ketiga setelah kelahiran sapi merah. Diketahuinya, Bait Suci Ketiga merupakan tanda-tanda berhenti.

“Anak sapi tersebut telah menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian,” kata Rabbi Chain.

Bendera Israel

Photo :
  • VIVA.co.id

"Ini untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab. Nubuatan mengatakan sapi itu harus berwarna merah tanpa cacat," sambungnya.

Terlepas dari apakah tanda-tanda tersebut dapat diartikan secara harfiah atau tidak, baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, lembu merah merupakan pusat prediksi tentang akhir zaman.

Setelah menyumbangkan sapi merah, pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem dapat dimulai. Temple Institute dan kelompok lain di seluruh dunia didirikan dengan tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moria, atau di Bukit Bait Suci.

Sapi merah adalah sapi yang dibawa ke imam untuk dikorbankan. Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Temple Mount di Yerusalem.

Tapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan apa yang berdiri di atas bukit Dome of the Rock, yakni sebuah kuil suci umat Islam.

Rabbi Chain Richman, direktur Temple Institute, percaya pada waktunya sudah matang untuk membangun Kuil Ketiga, setelah kelahiran lembu merah.

Dalam Yudaisme Ortodoks arus utama, begitu Kuil dibangun kembali, dunia akan menyambut kedatangan Mesias Yahudi dan umat manusia kemudian akan menghadapi Penghakiman Terakhir. Tetapi beberapa teolog mengatakan pembangunan Kuil Ketiga.