Najwa Shihab Harap Polemik Ganjar Pranowo Soal Profesi Jurnalis Tak Disalahpahami Publik
- unggahan Instagram @najwashihab
VIVA Bandung – Najwa Shihab berharap masyarakat bisa memahami apa yang jadi isi pembicaraan dalam program Mata Najwa bersama Ganjar Pranowo yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Dia juga berharap program pernyataan Ganjar soal profesi MC dan jurnalis tak berpolemik dengan adanya informasi yang tidak lengkap dan juga tak jelas konteksnya.
"Saya senang dengan antusiasme publik terhadap berbagai isi dialog kemarin, tapi juga berharap publik jangan terjebak hanya fokus ke potongan-potongan detil dan kontroversial dari percakapan. Tapi sesuai tujuan awal acara ini diadakan, bisa melihat secara utuh gagas-gagasan atau visi programatik dari tiap Bacapres," kata Najwa Shihab pada wartawan, Kamis (21/9/2023).
"Yang penting kita semua sepakat, tiap profesi, baik jurnalis, MC, politikus, guru dan dosen, juga profesi lain, punya peran pentingnya masing-masing. Dan di tiap-tiap profesi, sangat dibutuhkan orang-orang terbaik," sambungnya.
Tuan rumah Mata Najwa itu mengakatakan bahwa konteks pembahasan saat itu adalah tentang pentingnya dunia pendidikan diisi oleh orang-orang baik dan yang terbaik. Pasalnya, hal itu demi meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Air, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia semakin baik.
"Jadi bukan soal tersinggung, biasa saja, agar tidak ke mana-mana. Pernyataan Ganjar Pranowo maksudnya rasanya tentang pentingnya institusi pendidikan mendapatkan orang-orang terbaik," ujarnya.
Menurut Najwa, saat itu Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen, bukan bekerja di bidang lain. Najwa mengaku, saat itu ia merespon pernyataan Ganjar karena ingin tahu yang dimaksud oleh Ganjar, sebab bisa saja disalahpahami oleh publik.
"Saya tentu perlu merespons saat itu karena tugas jurnalis, kan, menjernihkan apa yang mungkin masih abu-abu. Makanya saya katakan bahwa profesi jurnalis itu membanggakan," ucap Najwa.