Anak DPR Diduga Aniaya Pacar Hingga Tewas, Komnas Perempuan Sebut Data Kekerasan Pacaran Meningkat
- Pixabay
VIVA Bandung –Dini Sera Afrianti, wanita asal Jawa Barat meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan dari kekasihnya Ronald yang merupakan anak DPR dari Fraksi PKB, Gregorius Ronald Tannur. Dini yang mendapat undangan party di room VIP Blackhole KTV Club Surabaya sempat cek cok hingga berujung penganiayaan.
Andin diduga mendapat beberapa kali tendangan dari Ronald sehingga mengalami memar di paha. Penganiayaan berlanjut hingga di luar room. Saat menuju parkiran basement Lenmarc Mall, Andin disebut sempat ditendang Ronald hingga tersungkur di tangga.Setibanya di parkiran basement Lenmarc Mall, diduga penganiayaan berlanjut.
Dalam foto yang diterima nampak ada luka bekas terseret dan luka memar dari jejak terlindas ban mobil.Dalam kondisi kritis tak berdaya, tubuh Andin dibiarkan tergeletak begitu saja di lantai basement parkiran mobil Lenmarc Mall.
Terkait kasus kekerasan hingga berujung kematian pada Dini. Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani angkat bicara. Dijelaskannya,
"Komnas Perempuan belum mendapatkan laporan secara utuh tentang situasi yang dihadapi alm Dini. Namun dari berbagai pemberitaan, ada sejumlah yang penting diperhatikan. Pertama, terdapat indikasi bahwa penganiayaan oleh R, pelaku pacar (alm) Dini, telah terjadi berulang kali dan yang terakhir berujung pada kematian," katanya dikutip dari VIVA Minggu 8 Oktober 2023.
Dia melanjutkan berdasarkan pemberitaan tentang peristiwa terakhir menunjukkan proses yang disengaja untuk mengakibatkan penderitaan fisik dan psikis luar biasa kepada korban. Pemukulan sejak dari dalam ruangan, ke ruang parkir, penempatan korban di dalam bagasi, perekaman dengan pengejekan, pelindasan dengan mobil, dan menunda membawa korban ke rumah sakit.
Rangkaian kondisi ini menunjukkan bahwa peristiwa ini kata dia dapat dikategorikan sebagai femisida. Femisida adalah pembunuhan perempuan dengan alasan ataupun karena ia perempuan, dalam relasi kuasa timpang berbasis gender terhadap pelaku, dalam hal ini relasi antara korban dan pelaku yang adalah pacarnya.