Heboh, Misteri Tangan Jessica Wongso, Otto Hasibuan: Jangan Dipercaya!

Pengacara Otto Hasibuan dalam Catatan Demokrasi TvOne.
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung - Kasus kopi sianida yang sempat menghebohkan publik di tahun 2016 silam, kini kembali viral dan menjadi sorotan publik pasca Netflix merilis film dokumenter kasus kopi sianida dengan tersangka Jessica Kumala Wongso.

Beredarnya film dokumenter tersebut dibarengi dengan munculnya sebuah video diduga memperlihatkan tangan Jessica Wongso menuangkan sesuatu ke arah gelas saat tengah berada di kafe Olivier yang belum pernah dibuka di persidangan pada tahun 2016 lalu. 

Video itu sempat jadi bahasan dalam Catatan Demokrasi tvOne "Justice For Jessica Bergema, Akankah Kasus Kopi Sianida Kembali dibuka?'.

Pengacara Otto Hasibuan dalam Catatan Demokrasi TvOne.

Photo :
  • Viva.co.id

Di awal acara, ahli multimedia Roy Suryo mendorong agar video tangan Jessica itu sebaiknya diputar karena tak sempat keluar selama persidangan pada 2016 silam. Dia mengatakan demikian karena dari pihak keluarga Mirna Salihin melalui ayahnya, Edi Darmawan Salihin mengklaim video itu bisa jadi fakta. Roy menekankan video itu juga bisa jadi ‘bukti’ jika misalnya ada langkah peninjauan kembali atau PK.

"Kalau itu fakta dan bisa diakui oleh Pak Edi, ayahnya almarhumah Mirna. Sebaiknya itu akan menjadi fakta. Nanti kalau ada PK dan sebagainya, itu bisa dihadirkan juga," kata Roy dalam Catatan Demokrasi tvOne yang dikutip VIVA, Rabu, 11 Oktober 2023.

Pun, kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan yang hadir secara daring menanggapi omongan Roy Suryo. Dia bilang pernyataan Roy terkait video diduga tangan Jessica menaruh sesuatu itu sebenarnya tak layak disampaikan. Alasan Otto, video itu misterius tak diketahui asal usulnya sehingga diragukan kebenarannya.

"Begini bahwa pertama saya ingin sampaikan apa yang disampaikan Roy Suryo tadi itu sebenarnya gak layak dibicarakan di sini. Karena bukti itu dari mana asal usulnya kita gak tahu. Kebenarannya kita gak tahu. Jadi, gak pantas," jelas Otto.

Dia menyinggung kembali dirinya hadir rutin selama persidangan kasus kopi sianida  untuk mendampingi Jessica sebagai kliennya pada 2016. Ia menceritakan kembali salah satu persidangan 7 tahun silam saat anggota majelis hakim Binsar Gultom bertanya kepada ayah Mirna, Darmawan Salihin yang ketika itu sebagai saksi di persidangan.

"Pak Binsar pada waktu persidangan bertanya kepada saksi Darmawan Salihin. Apakah Anda masih punya rekaman-rekaman lain selain yang ada-ada di sini?" ujar Otto menirukan pertanyaan Binsar dalam persidangan.

"Karena Anda selalu bilang ada di luaran, bahwa ada punya. Nanti berbahaya loh, kira-kira begitu," lanjut Otto yang kembali menirukan omongan Binsar di persidangan.

Menurut Otto, saat itu Darmawan Salihin menjawab tidak punya lagi video rekaman yang dimaksud. Tapi, aneh sekarang malah muncul video diduga tangan Jessica.

"Nah, sekarang muncul lagi ada rekaman seperti ini ditampilkan. Ini suatu proses yang betul-betul bermasalah ini," jelas Otto.

Roy Suryo dalam Catatan Demokrasi.

Photo :
  • Viva.co.id

Dia meminta agar video tersebut tak dipercaya karena tak pernah ditampilkan dalam persidangan.

"Jadi, saya minta rekaman yang ini, oleh masyarakat Indonesia jangan dipercaya! Karena ini tak pernah ditampilkan dalam persidangan," kata pengacara kawakan tersebut.

Menurut dia, dalam diskusi Catatan Demokrasi mestinya yang dibicarakan adalah bukti dan fakta di persidangan.

"Kalau yang di luar yang di bawa-bawa orang itu pasti tidak layak tidak akurat. Nah, tolong Roy Suryo supaya mengetahui etikanya menampilkan suatu bukti-bukti di sini," jelas Otto.

Sebelumnya, Roy mengatakan video tangan Jessica itu bisa saja dihadirkan jadi fakta jika nanti ada upaya PK. Bagi dia, video itu bisa juga jadi koreksi forensik dalam pengusutan suatu kasus. Roy menyebut video tangan Jessica yang disimpan ayah Mirna, Darmawan Salihin tak pernah diputar selama persidangan. Namun, ia punya analisa dari gambar video tersebut.

"Jadi, ini sudut yang memang tidak ada atau luput dari pengetahuan Jessica bahwa ternyata ada kamera di situ," ujar Roy. "Lepas dari kontroversi, kalau saya mengatakan ada maksud memang dari yang bersangkutan itu untuk menaruh tas-tas belanja itu," tutur Roy.