Fakta-fakta Israel Gagal Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza, Panjangnya Hingga 500 Km

Terowongan Hamas di Gaza
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung Setelah mengepung Kota Gaza dan memutusnya dari bagian selatan Jalur Gaza selama satu bulan, pasukan Israel belum melancarkan serangan serius ke pusat kota.

Pada hari Rabu, sekelompok jurnalis asing dari Israel mengunjungi medan perang di pinggiran Kota Gaza. Hampir semua bangunan di sana telah hancur atau rusak parah akibat serangan udara, artileri, tank, dan infanteri Israel. 

Video menunjukkan tank-tank Merkava Israel berkumpul di sebuah perkemahan yang dikelilingi oleh tanggul pasir tinggi. Tanggul ini kemungkinan dibangun oleh buldoser tempur lapis baja untuk melindungi pasukan Israel dari serangan mendadak pejuang Hamas.

Keadaan Terowongan Hamas di Gaza

Photo :
  • Viva.co.id

Menurut seorang analis militer, posisi pasukan Israel di Kota Gaza menunjukkan bahwa mereka akan bergerak maju secara perlahan, satu jalan demi satu, bukan satu blok demi satu. Hal ini karena mereka ingin menghindari kerugian yang lebih besar. 

Selain itu, pertempuran bawah tanah, yang merupakan pertempuran paling berbahaya, belum dimulai secara serius. Beberapa terowongan mungkin telah ditemukan dan dihancurkan, tetapi kemungkinan itu hanya sebagian kecil dari total terowongan yang ada.

Hingga saat ini, 34 tentara Israel telah tewas dalam pertempuran. Sebagian besar dari mereka tewas secara individu atau dalam kelompok kecil. Ketika pertempuran bawah tanah dimulai, jumlah korban kemungkinan akan meningkat secara signifikan.

Untuk memasuki terowongan, pasukan Israel harus menggunakan taktik dan peralatan yang sudah lama tidak digunakan lagi. Berikut adalah beberapa tantangan yang akan dihadapi Israel jika gagal menghancurkan terowongan Gaza:

1. Terowongan terlalu luas 

Terowongan Gaza memiliki panjang hingga 500 kilometer, dengan kemungkinan ribuan pintu masuk. Israel telah bersiap untuk mengatasi terowongan tersebut sejak serangan ke Gaza pada tahun 2014, menggunakan drone dan perangkat lunak canggih untuk pengawasan terus-menerus. 

2. Sulit menemukan pintu masuk 

Hamas memiliki beberapa pintu masuk di setiap terowongan, sehingga sulit bagi Israel untuk menemukannya semua. 

3. Sulit berkomunikasi 

Telepon genggam tidak dapat digunakan di dalam terowongan, sehingga pasukan Israel harus mengandalkan perangkat komunikasi khusus. Komunikasi menjadi lebih sulit dengan penggunaan kacamata penglihatan malam daripada lampu, dan gulungan kabel harus dibuka dan dihubungkan saat bergerak.

4. Penuh jebakan  

Terowongan Gaza mungkin dilengkapi jebakan dan alat peledak improvisasi. Hamas dapat memanfaatkan kabel-kabel yang mengalirkan listrik dan komunikasi untuk memicu perangkap, menciptakan risiko yang lebih besar bagi pasukan Israel.

5. Gagal memaksa Hamas keluar 

Pertempuran di dalam terowongan dihindari oleh kedua belah pihak, dengan Israel lebih memilih berperang di permukaan. Israel tidak ingin berperang di dalam terowongan, sehingga mereka mungkin akan menggunakan gas air mata untuk memaksa Hamas keluar. 

Tentara Israel Masuk ke Terowongan Hamas di Gaza

Photo :
  • Viva.co.id

6. Sulit berperang di terowongan

Pertempuran di dalam terowongan memerlukan peralatan dan pengetahuan khusus. Senjata biasa terlalu besar, sehingga pasukan Israel mungkin akan membawa senjata kaliber lebih kecil dengan peredam suara.

7. Sulit menghancurkan terowongan  

Hamas mungkin hanya ingin memblokir beberapa terowongan secara taktis, sehingga sulit bagi Israel untuk menghancurkannya semua. Upaya penghancuran memerlukan rekayasa besar-besaran yang tidak praktis selama pertempuran. Melibatkan perang terowongan memunculkan tantangan yang kompleks dan sulit bagi pasukan Israel, dan hasilnya mungkin memakan waktu berbulan-bulan.