Luka Bakar Capai 41 Persen Diduga Jadi Penyebab Kematian Korban Marapi Zhafirah Zahrim
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Korban erupsi Gunung Marapi yang sempat viral, Zhafirah Zahrim Febrina telah dinyatakan meninggal dunia pada Ahad, 17 Desember 2023.
Zhafirah menghembuskan nafas terakhirnya tepat dua minggu setelah kejadian erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Ahad, 3 Desember 2023 silam.
Kepergian wanita yang kerap disapa Ife tersebut, menambah catatan korban tewas erupsi Marapi jadi 24 orang.
Hal itu diketahui unggahan akun Instagram resmi Politeknik Negeri Padang.
"Innalillahiwainna ilaihirojiun Telah berpulang kerahmatullah Zhafirah Zahrim Febrina (Ife) Mahasiswa Politeknik Negeri Padang korban Erupsi Gunung Merapi sore ini sekira pukul 17.45 WIB di RSUP. M. Djamil Padang,” tulis keterangan tersebut.
“(Ife meninggal) Setelah menjalani perawatan akibat luka bakar yang menimpa beliau. Mari kita doakan, semoga Almarhumah diampuni dosanya, diterima seluruh amal ibadahnya, dan ditempatkan di Surganya Allah SWT. Aamiinn,” lanjut keterangan tersebut.
Sebagai informasi, korban erupsi Marapi bernama Zhafirah mengalami luka bakar hampir 41 persen.
Dirinya sempat mendapat perawatan secara intensif di ruang ICU. Namun, kini korban sudah berada di rumah duka di daerah Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Almarhum akan dikebumikan di pemakaman milik keluarga. Sebelumnya, pendaki perempuan bernama Zhafirah itu viral di media sosial.
Hal itu lantaran ia mengirimkan sebuah rekaman permintaan tolong kepada ibundanya saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Dalam video yang beredar, terlihat tubuh ife diselimuti abu vulkanik.
“Bu Ivy udah nggak kuat bu, badan Ivy menggigil, kepala Ivy udah berdarah, tangan Ivy patah, bu tolong cariin bantuan," kata Ife dalam video tersebut. Setelah itu, ia berkata "Bu baterainya udah lemah nggak aktif, cari aja di titik terakhir dan jalan lurus ke depannya,".
Perlu diketahui, erupsi Gunung Marapi tersebut memberikan dampak yang cukup parah terhadap wilayah sekitar.
Tercatat 14 dari 16 kecamatan di wilayah tersebut ikut terdampak erupsi. Saat kejadian, gunung yang berstatus level II alias waspada itu tengah didaki oleh 75 pendaki.
Tidak sedikit pendaki yang harus kehilangan nyawanya atas kejadian ini. Tercatat 51 orang dinyatakan selamat, serta 24 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.