PP Muhammadiyah Kritik Kemendikbudristek Soal Polemik Peredaran Buku Sastra
- tvonenews.com
VIVA Bandung - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan kritik keras kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), agar lebih selektif dalam memilih buka sastra bagi siswa-siswi di sekolah.
“PP Muhammadiyah meminta Kemendikbudristek untuk lebih selektif memilih buku yang cocok untuk pendidikan,” ujar Wakil Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan non-Formal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman dalam keterangan di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Tidak hanya itu, Muhammadiyah juga menyarankan agar buku panduan penggunaaan rekomendasi buku sastra tersebut ditarik sementara waktu dari sekolah-sekolah.
Bukan tanpa sebab, pasalnya buku sastra yang kini beredar mengandung unsur kekerasan fisik dan seksual, serta perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama dan keindonesiaan.
“Ini tentu kontra produktif dengan penguatan pendidikan karakter yang sedang digalakkan,” ujarnya.
PP Muhammadiyah menganggap, buku sastra yang beredar ini bisa membuat moral anak-anak sekolah rusak.
Buku-buku sastra yang direkomendasikan pun tidak sesuai dengan UU Nomor 44 Tahun 2008 yang melarang menyebarkan pornografi, termasuk perilaku yang menyimpang dalam bentuk apapun.
Meski dalam buku tersebut terdapat disclaimer, namun hal itu belum menjamin seorang siswa yang masih di bawah umur untuk tidak membacanya.
“Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah mendesak Kemendibudristek untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan dan mengkonsultasikannya secara luas dengan para pemangku kepentingan pendidikan yang relevan,” kata Alpha.