Tak Diberi Ongkos Tambahan, Sopir Ambulans RSUD Sintang Turunkan Jenazah Bayi di SPBU

Ilustrasi mobil ambulans
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA Bandung - Sopir ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang bernama Suwardi tega menurunkan jenazah bayi lantaran pihak keluarga tidak memberikan ongkos tambahan.

Alhasil jenazah bayi laki-laki itu pun diturunkan bersama pihak keluarga di sekitar Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat, Senin 15 Juli 2024. 

Pihak keluarga yang sudah terlanjur sakit hati pun akhirnya memutuskan untuk membawa jenazah bayi tersebut menggunakan kendaraan umum sekitar pukul 01.00 WIB. 

"Kami tidak terima perlakuan seperti ini, menindas rakyat. Jangan sampai terjadi lagi, kasihan masyarakat," ucap Ojong, kakek dari jenazah bayi tersebut.

Sopir ambulans RSUD Sintang tega turunkan jenazah di SPBU.

Photo :
  • Viva.co.id

Sementara itu, Suwardi selaku sopir ambulans kini mengaku bersalah atas tindakannya yang meminta biaya tambahan kepada keluarga pasien.

Dia mengaku terpaksa meminta biaya tambahan untuk BBM yang dipakai saat mengantar jenazah.  

"Saya meminta uang untuk mengganti selisih harga BBM yang dibeli menggunakan uang pribadi," jelas Suwardi, Selasa 16 Juli 2024.

Atas tindakan tidak manusiawinya itu, Suwardi pun akhirnya merasa bersalah karena tidak membantu seseorang yang sedang terkena musibah sepenuh hati. 

"Selisih BBM itu yang saya minta pada keluarga pasien," ujarnya.

Suwardi melanjutkan, saat itu keluarga pasien mengeluarkan surat sudah dibayar di kasir. Sehingga dirinya menjelaskan selisih BBM dari Rp 14.900 dikurangi sesuai aturan Perbup Rp 9.500.

"Selisih 5.400 rupiah itu yang saya minta pergantian pada pihak kelaurga," jelasnya.

Kini ia pun mengaku bersalah dan siap untuk menerima konsekuensi yang diberikan, termasuk soal pemecatan. 

"Saya atas nama pribadi siap salah. Yang salah bukan pihak rumah sakit. Kalau seandainya saya dipecat saya pasrah," pungkasnya