Zelensky di PBB: 'Jika Ukraina Jatuh, Siap-siap Negara Lain Terancam!'
- s.france24.com
Bandung, VIVA –Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali membuat pernyataan keras dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Dalam pidatonya, Zelensky menyerukan dunia internasional untuk bersatu melawan agresi Rusia yang terus melancarkan invasi ke negaranya. la menyatakan bahwa ancaman dari Rusia tidak hanya menghancurkan Ukraina, tetapi juga mengganggu stabilitas global.
"Kita tidak bisa membiarkan penjahat ini memecah-belah dunia. Rusia telah menyerang nilai-nilai dasar yang dipegang seluruh bangsa," tegas Zelensky seperti dilaporkan oleh The Guardian. Dalam pidato yang penuh emosi, Zelensky meminta negara-negara anggota PBB untuk tidak lelah dalam mendukung perjuangan Ukraina melawan invasi. Ia juga menegaskan pentingnya mempertahankan aturan internasional yang didasarkan pada kedaulatan dan integritas wilayah.
Zelensky memperingatkan bahwa jika Rusia tidak dihentikan sekarang, negara-negara lain di seluruh dunia bisa menghadapi ancaman serupa. "Jika Ukraina jatuh, negara-negara lain juga akan terancam. Ini adalah ujian bagi kemanusiaan, dan kita harus bertindak sekarang," katanya, sebagaimana dikutip oleh Reuters. la juga menekankan bahwa sanksi ekonomi terhadap Rusia harus terus diperkuat, dan bantuan militer bagi Ukraina harus ditingkatkan agar mereka bisa bertahan dari serangan yang semakin brutal.
Pidato Zelensky ini mendapatkan respons beragam dari komunitas internasional. Negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa, memberikan dukungan penuh terhadap pernyataannya. Namun, beberapa negara, termasuk Tiongkok dan beberapa negara anggota BRICS, menunjukkan sikap yang lebih netral, menyerukan agar konflik diselesaikan melalui dialog, bukan kekuatan militer. BBC melaporkan bahwa sejumlah delegasi dari negara-negara tersebut terlihat kurang antusias selama pidato Zelensky, menandakan perpecahan pandangan di dalam PBB terkait konflik ini.
Zelensky menutup pidatonya dengan janji bahwa Ukraina tidak akan berhenti berjuang hingga perdamaian dan kedaulatan mereka pulih sepenuhnya. "Kami berdiri di sini bukan hanya untuk Ukraina, tetapi untuk masa depan dunia yang bebas dari ancaman dan tirani," pungkasnya. (Sumber: The Guardian, Reuters, BBC).