Santri Jalanan Aksi Penolakan, Suarakan Pembelaan Terhadap Gus Miftah

Aksi Santri Jalanan Bela Gus Miftah
Sumber :
  • Tangkap Layar Instagram @luarbioskop

VIVABandung – Kasus bermula dari sebuah rekaman viral yang memperlihatkan Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara sholawatan di Magelang.

Dalam rekaman tersebut, Gus Miftah melontarkan kata-kata kasar yang dinilai merendahkan martabat pedagang kecil, yang kemudian menjadi pemicu kontroversi besar.

Merespons pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan Utusan Khusus Presiden, Aliansi Santri Jalanan tampil membela.

Mereka menggelar aksi penolakan di Tugu Nol Kilometer Kota Jogja pada Senin (9/12/2024), mendesak Presiden Prabowo Subianto membatalkan keputusan pengunduran diri tersebut.

Aksi yang berlangsung selama 20 menit, dimulai pukul 10.30 WIB, dipenuhi seruan mendukung Gus Miftah.

Para demonstran meyakini kesalahan yang dilakukan Gus Miftah hanyalah kesalahan kecil yang tidak sepadan dengan konsekuensi pemberhentian dari jabatannya.

 

Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

Photo :
  • tvonenews.com

 

"Kami akan terus mengawal Abah (Gus Miftah) untuk tetap berada di kursi pemerintahan," tegas salah seorang simpatisan yang memilih anonim. Mereka berharap Presiden Prabowo mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, mengingat peran Gus Miftah dalam membela kepentingan kaum kecil.

Menarik, pascainsiden video viral dengan Sunhaji, muncul pula rekaman yang menampilkan pedagang es teh tersebut memohon agar Presiden menolak pengunduran diri Gus Miftah.

Video tersebut diunggah ulang akun Instagram @lambe_turah dan menyedot perhatian publik dengan lebih dari 205 ribu likes, 29 ribu komentar, serta 18 ribu kali dibagikan.

Namun, video Sunhaji justru menuai kecurigaan publik. Banyak netizen menilai gestur Sunhaji terkesan dibuat-bata dan tidak natural. Sejumlah warganet menduga adanya kemungkinan tekanan dari pihak tertentu yang membuat Sunhaji tampil dalam video tersebut.

Para demonstran Aliansi Santri Jalanan menekankan bahwa Gus Miftah bukanlah koruptor dan kesalahannya tidak sepantasnya berujung pada pemecatan. "Itu semua karena kesalahan kecil beliau. Kami ingin Pak Presiden mendengar kami untuk menolak surat pengunduran diri beliau," tambah salah satu massa aksi.

Aksi berlangsung damai dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Setelah 20 menit berorasi dan membacakan selawat, massa aksi membubarkan diri. Beberapa demonstran membawa poster berisi tuntutan penolakan pengunduran diri Gus Miftah.

Menarik untuk dicatat, meskipun aksi berlangsung di lokasi strategis, lalu lintas di sekitar Tugu Nol Kilometer Kota Jogja dapat segera dikembalikan ke kondisi normal.

Kontroversi ini tidak hanya sekadar persoalan ucapan yang dianggap kasar, melainkan juga mempersoalkan dinamika hubungan antara publik figur, pemerintah, dan masyarakat kecil.

Hingga saat ini, sikap resmi Presiden Prabowo Subianto terkait desakan Aliansi Santri Jalanan masih menunggu kepastian.****