Misteri Brigadir J, Tak Ada Dalam CCTV Ferdy Sambo Pulang Naik Pesawat

Ilustrasi CCTV
Sumber :

BANDUNG – Misteri kematian Brigadir J alias Novryansah Yosua Hutabarat mulai terungkap setelah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan.

Kendati demikian, peristiwa adu tembak antar Brigadir J dengan Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, masih menjadi tanda tanya publik hingga kini.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sebelumnya sempat menegaskan bahwa CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, yang disebut sebagai lokasi tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E rusak.

Yang dikantongi penyidik polisi, kata dia, hanya rekaman CCTV perjalanan rombongan dari Magelang ke Jakarta dan di sekitar wilayah TKP. 

"CCTV yang rusak, seperti apa yang disampaikan Kapolres Jaksel, ini CCTV yang ada di TKP. Tapi CCTV yang di sepanjang jalur ini, sepanjang TKP, ini yang diketemukan oleh penyidik," kata Dedi dilansir dari Antara, Minggu, 31 Juli 2022.

Dalam rekaman CCTV rombongan istri Irjen Ferdy Sambo disebut tiba di rumah Jalan Saguling III pada Jumat, 8 Juli 2022, sekitar pukul 15.00-16.00 WIB.

Seorang perwira polisi menyatakan bahwa, Brigadir J memang terlihat masih sehat seperti biasa saat itu.

"Yosua terlihat tiga kali memasukkan barang dari Magelang. Setelah itu semua rombongan wajib PCR," ujar seorang perwira Polisi.

Ferdy Sambo juga disebut tiba lebih dulu dari rombongan itu. Dia tak ikut dalam rombongan yang menggunakan dua mobil dari Magelang karena, Irjen Ferdy Sambo pulang ke Jakarta menggunakan pesawat terbang. 

"Dari rekaman CCTV terlihat Pak Sambo memakai kaus cokelat dan celana PDL. Kemudian diikuti petugas swab yang berkerudung," ungkap dia.

Setelah itu, justru tak ada lagi rekaman yang memperlihatkan sosok Ferdy Sambo, dan tak jelas kemana Ferdy Sambo pergi.

Polisi menyatakan bahwa, peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo terjadi sekira pukul 17.00 WIB hari Jumat, hari yang sama dengan kedatangan mereka dari Magelang.  

Polisi juga dikabarkan menyita CCTV dari kantor advokat Denny AK Andrian di Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata Nomor 8, Jakarta Selatan.

Menurut keterangan Davit Airlanto, salah satu pengacara di kantor itu, polisi mendatangi kantornya pada Kamis, 21 Juli 2022.

Saat meminta rekaman CCTV, dua anggota polisi dari Kepolisian Daerah Metro Jaya membawa surat perintah penyitaan.

Namun, dua pekan sebelumnya, pihak kantor advokat Denny AK Andrian telah membuat salinan rekaman CCTV tersebut.

Menurut Davit, polisi mengambil rekaman dari kamera pengawas di pintu pagar depan yang menghadap jalan TMP Kalibata. Rekaman yang diambil tercatat tanggal 8 Juli 2022.

Dalam rekaman yang dilihat, saat itu terlihat melintas satu mobil Pajero diikuti ambulas dengan lampu sirine menyala disusul dua mobil pengawalan Provos Polri melintas pada pukul 19.28 WIB.

Namun, waktu di CCTV tersebut lambat 25 menit dari yang seharusnya. Artinya, rombongan ambulans dalam waktu real rombongan melintas di Jalan TMP Kalibata pukul 19.53 menuju ke arah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Polisi yang datang ke kami ingin memastikan ambulans itu yang mengangkut jenazah Brigadir Yosua untuk dibawa ke Rumah Sakit Polri," ujar Davit. (Irv)