Perjalanan Karier Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra

Azyumardi Azra
Sumber :
  • VIVA/ Ismoko Widjaya.

Bandung – Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra dikabarkan meninggal dunia dan menjadi duka mendalam terutama masyarakat pers. 

Informasi yang diketahui, Azyumardi Azra meninggal dunia di Malaysia, dan banyak doa dna belasungkawa dari berbagai kalangan atas kepergiaan almarhuma dan terkena serangan jantung dalam perjalanan penerbangan menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu, 17 September 2022. 

Sebelumnya, Azyumardi Azra dikabarkan terkena serangan jantung dan sempat positif COVID-19. Secara intensif pun dilakukan perawatan namun takdir yang berbeda membuat Azyumardi Azra menghembuskan napas terakhirnya dan meninggal dunia. 

Azyumardi Azra dan Ketua Dewan Pers Timor Leste Virgilio S.

Photo :
  • Istimewa

Kabar meninggalnya Azyumardi Azra dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya. 

"Innalillahi wa innalillahi rojiun telah berpulang ke ramhatullah orang tua kita, guru kita, ayahanda kita, pimpinan kita Azyumardi Azra," kata dia saat dikonfirmasi, dikutip dari VIVA.

Perjalanan Prof. Azyumardi Azra 

Diketahui, Azyumardi Azra sebagai cendekiawan muslim dan terpilih juga menjabat menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006. 

Pada tahun 2010,  Azyumardi Azra berhasil memperoleh title Commander of the Order of Order of British Empire, dan mendapatkan kehormatan dari Kerjaan Inggris dan menjadi ‘Sir’ gelar pertama dari Indonesia. 

Lalu, pada tahun 2022, Azyumardi Azra menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Melansir dari berbagai sumber, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M. Phil., M.A., CBE yang lahir pada 4 Maret 1955 yang merupakan akademisi Muslim asal Indonesia.

Selain itu, Azyumardi Azra memulai kariernya dalam pendidikan tinggi sebagai Mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jkarta pada tahun 1982, kemudian dengan adanya bantuan beasiswa Fullbright. 

Azyumardi Azra

Photo :
  • VIVAnews/Lilis Khalisotussurur

Kemudian, pada tahun 1992 memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhii) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertai berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia. 

Setelahnya, pada tahun 1988 Azyumardi Azra mendapatkan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah Columbia University dan berhasil memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship hingga memperoleh gelar MA pada 1989. 

Hingga akhir perjalanannya Azyumardi Azra, berhasil diangkat sebagai Porfessor fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009) dan menjadi anggota Dewan Penyantun (Board of Trustess) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009) dan menjadi anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan tata Pemerintahan.