Presiden Rusia Putin Diancam Serangan Nuklir oleh Zelensky
- Istimewa
BANDUNG - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengklaim dalam sebuah wawancara bahwa seranhan nuklir atau senjata kimia kepada Rusia sangat dimungkinkan. Terlebih, pihaknya meyakini dengan adanya dugaan Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam keputusasaan.
Dilansir dari VIVA.co.id, pernyataan Zelensky itu hadir sehari setelah Direktur CIA Williams Burns membuat pernyataan serupa tentang Rusia yakni keputusasaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menang di Ukraina.
Melansir dari Newsweek, Minggu, 17 April 2022, Zelensky menyebut Putin diprediksi menyerang habis habisan. Pejabat Rusia termasuk Putin telah mengancam penggunaan senjata nuklir dalam keadaan tertentu termasuk jika negara lain campur tangan dalam operasi militer khusus. Istilah tersebut digunakan oleh Rusia untuk merujuk pada invasi ke Ukraina yang dimulai pada akhir Februari.
Belum Ada Bukti
Burns mengatakan dalam menanggapi pertanyaan selama acara di Georgia Tech pada Kamis 14 April 2022, bahwa Amerika Serikat tetap prihatin tentang penggunaan nuklir. Tetapi belum ada bukti yang menunjukan bahwa serangan semacam itu dapat terjadi dalam waktu dekat meskipun ada ancaman yang konsisten dari Rusia.
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini, secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” kata Burns menurut New York Times.
Beberapa pejabat, termasuk juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mempertimbangkan senjata nuklir yang akan digunakan hanya sebagai tanggapan atas ancaman eksistensial terhadap Rusia.
“Senjata kimia, mereka harus melakukannya, mereka bisa melakukannya, bagi mereka kehidupan rakyat tidak ada apa-apa. Itu sebabnya, kita harus berpikir untuk tidak takut, tidak takut, tetapi bersiaplah. Tapi itu bukan pertanyaan untuk Ukraina, tidak hanya untuk Ukraina, tetapi untuk seluruh dunia, saya pikir,” ujar Zelensky. (adm)