Jenderal Amerika Ngamuk Gara-gara Ancaman Bom Nuklir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • Pinterest

Bandung – Ancaman bom nuklir yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin bikin marah Jenderal Amerika.

Kecaman ini muncul saat ada perintah pengerahan ratusan ribu pasukan cadangan militer Rusia yang dikumandangkan Presiden Vladimir Putin yang kemudian mendapat kecaman keras dari Amerika Serikat (AS). 

Sebab dalam pidatonya, Putin juga mengancam akan menjatuhkan senjata nuklir ke Ukraina

VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu 21 September 2022, Putin memastikan pengerahan pasukan cadangan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) ke Ukraina sebanyak 300.000 personel.  

Tak cuma itu, Putin juga memastikan jika Rusia tak segan menggunakan senjata nuklir dan ancaman itu bukan cuma gertakan. 

 

ilustrasi akademi militer rusia

Photo :
  • istimewa

 

Putin menyatakan, Rusia akan melakukan apapun demi melindungi rakyat dan kedaulatan nasional.  Selain itu, Putin juga menjamin komitmen Rusia terhadap negara-negara sekutunya dalam hal menjaga keamanan. 

Jaminan itu tak terkecuali dengan penggunaan senjata nuklir untuk menyerang musuh-musu Rusia.

"Untuk membela Rusia dan rakyat kami, kami pasti akan menggunakan semua sumber daya yang kami miliki. Ini bukan gertakan. Rusia akan melakukan segalanya untuk menyediakan lingkungan yang aman," ujar Putin dikutip VIVA Militer dari Politico.

Ancaman Putin itu direspons keras oleh Letnan Jenderal (Purn.) Ben Hodges, mantan Komandan Angkatan Darat Eropa dan Afrika Amerika Serikat (USAREUR-AF). Hodges tidak yakin Putin berani memberi perintah serangan nuklir ke Ukraina. 

Akan tetapi, jika sampai hal itu benar-benar terjadi maka Hodges meyakinkan bahwa Amerika tidak akan tinggal diam. Amerika akan membalas dengan menghancurkan pangkalan militer Rusia, dengan tidak menggunakan senjata nuklir. 

Salah satu sasaran yang bakal dilibas Amerika jika serangan nuklir Rusia terjadi adalah Pangkalan Armada Laut Hitam milik Angkatan Laut Rusia (VMF) di Sevastopol dan Semenanjung Krimea.

"Dia (Putin) tahu AS harus merespons jika Rusia menggunakan senjata nuklir. Tanggapan AS mungkin bukan nuklir, tetapi bisa menjadi serangan yang menghancurkan,  yang menghancurkan Armada Laut Hitam atau menghancurkan pangkalan Rusia di Krimea," kata Hodges. 

"Jadi, saya pikir Presiden Putin dan orang-orang di sekitarnya akan enggan untuk menarik AS ke dalam konflik secara langsung," ucapnya dikutip VIVA Militer dari Daily Mail.