Sosok Arini Subianto, Janda Terkaya di Indonesia Punya Harta Kekayaan Rp22,6 Triliun
- Forbes
VIVA Bandung – Arini Subianto ternyata menjadi orang terkaya di Indonesia. Kini, diketahui ia menyandang janda usai Sang suami bernama Andre Mamuaya meninggal dunia karena kecelakaan.
Arini juga menjadi salah satu miliarder perempuan Indonesia dengan sejumlah kekayaan yang fantastis.
Punya Harta Kekayaan Triliunan
Siapa yang tak mengenal salah satu miliarder perempuan Indonesia yakni Arini Subianto. Sosok ini menjadi janda terkaya di Indonesia dan masuk dalam orang terkaya yang ke-28.
Diketahui, Arini Subianto menjalankan bisnis peninggalan ayahnya yakni Benny Subianto. Arini Subianto merupakan putri sulung Benny Subianto yang meninggal pada Januari 2017 silam.
Melansir dari Forbes, Arini mengambil alih kendali bisnis ayahnya yang bernilai jutaan dolar. Kini, tercatat, Arini yang saat ini berusia 52 tahun memiliki kekayaan USD1,5 miliar atau Rp22,6 triliun.
Bisnis Arini Subianto
Arini Subianto adalah presiden direktur perusahaan induk keluarga yakni Persada Capital Investama. Janda terkaya di Indonesia ini mengawasi investasi Persada di berbagai bidang mulai dari produk pengolahan kayu, kelapa sawit dan pengolah karet hingga batu bara.
Diketahui, Persada Capital Investama ini menggarap beberapa sektor industri, mulai perkebunan, pertanian, konstruksi, properti, hingga pertambangan. Bahkan portofolio perusahaan itu mencakup saham minoritas di raksasa batubara Adaro Energy.
Arini telah berinvestasi di start up teknologi melalui Persada sejak 2017. Wanita ini adalah anak tertua dari tiga bersaudara perempuan.
Ayahnya adalah Benny seorang pengusaha yang memulai segalanya dari nol sebagai sales di PT Astra International Tbk pada 1969 silam. Kemudian, Benny diberikan kepercayaan oleh pendiri Astra International yakni William Soeryadjaya untuk mengembangkan bisnis ke sektor perkebunan dan alat berat terlibat dalam membangun PT Astra Agro Lestari dan PT United Tractor Tbk sebagai direktur utama di dua perusahaan itu.
Setelah ayah Arini pensiun dari Astra International pada 2002. Kini, Arini juga menjabat sebagai komisaris di Adaro Energy dengan 79 ribu saham atau setara 0,25 persen dari Persada Capital juga memiliki saham di PT Surya Semesta Investama Tbk (SSIA) dengan mengantongi 369 ribu saham atau 7,85 persen dari total saham.