Ian Kasela Ungkap Kronologi Ancaman Pembunuhan Pada Grup Bandnya Usai Konser
- intipseleb
Viva Bandung – Penyanyi Ian Kasela dan seluruh anggota grup Radja mengaku mendapat ancaman pembunuhan. Itu setelah mereka manggung di Johor, Malaysia beberapa waktu lalu.
Ian Kasela membeberkan kronologi kejadian tak menyenangkan tersebut kepada media
Kronologi Ancaman
Ian menjelaskan, ancaman itu terjadi setelah penampilannya berakhir. Seperti biasa, awalnya mereka melakukan request foto ke beberapa fans.
Setelah itu mereka diminta masuk ke dalam ruangan. Pasalnya, seorang pejabat setempat meminta janjian untuk berfoto bersama staf Radja. Pihak promotor konser, kata Ian, menyebut official juga salah satu fans mereka.
Ian dan kawan-kawannya pun menunggu kehadiran pejabat itu. Namun, orang yang ditunggu tidak kunjung hadir. Alih-alih didatangi pejabat, personel Radja malah didatangi oleh banyak orang yang tak dikenal. Ian dan kawan-kawannya pun dikunci dari dalam ruangan tersebut bersama dengan banyak pria itu.
"Tapi, after itu kita disekap dalam kamar datang dengan kurang lebih 20 orangan. Di luar ruangan itu pun banyak sekali (orang) ya," ungkap Ian Kasela kepada awak media di Mabes Polri pada Senin, 13 Maret 2023.
"Kan di dalam ruangan itu mereka masuk tanpa ada salam, assalamu'alaikum, tanpa ada hei, apa-apa. Mereka langsung marah dengan nada tinggi maki-maki kita dengan bahasa mereka," sambung sang vokalis.
Ian Kasela Coba Meminta Kejelasan
Ian Kasela dan temannya pun diminta duduk di lantai. Ian pun dimarah-marahi hingga diancam dibunuh oleh salah satu dari 20 orang itu.
"Jadi, kita udah enggak berdaya, kita dibuat diem. Kita mau ngomong, dibentak. Gua coba mau meredam, badan gua didorong gua mundur ke belakang, gua duduk," jelasnya.
Usai dimaki, 20 orang meninggalkan ruangan, meninggalkan personil Radja. Semua staf segera berlari keluar dari restoran.
Sebelum meninggalkan Malaysia, Ian Kasela mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut.
"Kami buat laporan di Johor itu tanggal 11, eh bukan, tanggal 12 jam 5 pagi menuju ke Kuala Lumpur. Jadi, kami mampir ke kantor polisi di sana buat laporan perihal apa yang kami alami terkait pengancaman, pembunuhan itu sendiri. Setelah itu, kami mengejar flight kami jam 1.40 siang tanggal 12 itu juga hari Minggu," pungkasnya.