Kondisi Terkini 2 Asisten Rumah Tangga Bandar Lampung Pasca Disiksa Majikan

Ilustrasi pelecehan seksual
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bandung – Mengenaskan, bila mendengar dua kisah Asisten Rumah Tangga (ART) di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Pasalnya, dua (2) ART itu disiksa majikan, bahkan yang paling miris, setelah disiksa ditelanjangi majikannya.

Gaji ART Inul Daratista Terungkap, Ternyata Segini

Namun, saat ini kedua ART itu berhasil kabur dari rumah dengan cara naik ke atas tower penampungan air dan melompat ke arah luar rumah. Kemudian, kedua ART itu menaiki travel menuju ke rumah mereka. 

Diketahui, peristiwa penyiksaan itu terjadi saat mereka diterima sebagai ART pada awal Februari 2023 lalu.Di mana kedua yang ditawari bekerja dengan gaji sebesar Rp2,2 juta per bulan.

Memilukan! Setelah Hibahkan Rumah ke Anak Angkat, Seorang Nenek Diusir dari Rumahnya

ART Pringsewu Lampung

Photo :
  • VIVA Grup

Bahkan yang paling mirisnya, dua ART itu tak hanya disiksa dan ditelanjangi saja.Melainkan bulu di area sensitifnya di cukur majikannya hingga aksi itu direkam dengan ponsel.

Tak Hanya Kasar, Inara Rusli Sebut Ibunda Virgoun Sering Kasih Cucian Baju Pakai Kaki

Tak hanya itu, majikannya juga akan mengancam akan viralkan video tersebut bila dua ART itu meminta pulang. 

Untuk saat ini, kedua korban masih disembunyikan oleh keluarga karena diancam majikannya.

Dan, kondisi fisik korban saat ini berangsur membaik, namun terasa trauma masih membekas.Salah seorang korban, DL menceritakan kronologisnya. di mana awalnya DL bekerja karena ingin membantu perekonomian keluarga.

 

ART Pringsewu Lampung

Photo :
  • VIVA Grup

 

Ia pun harus pergi merantau dengan meninggalkan seorang anak dan suaminya di rumah orang tuanya di wilayah Kabupaten Pringsewu Lampung. 

Awal berangkat, saya kan berangkatnya Subuh. Terus, sama makelarnya dianterin di Rumah Sakit Graha Husada, katanya anaknya sakit.

Terus, sudah sampai terus dijemput sama perempuan yang ngaku katanya kakak ipar, terus sudah sampai situ dijemput sama mobil dianterin ke rumah oma," jelas DL dilansir VIVA Bandung dari VIVA Grup, Jumat (26/5/2023).

“Dan ternyata yang perempuan itu teman kerjanya terus dibayar gitu. Karena sorenya itu mbak itu datang lagi ke rumah dikasih amplop,” sambung DL menjelaskan.

Satu hari di sana, DL bertugas mengasuh cucu di rumah itu. Karena DL dianggap tidak bisa mengasuh anak-anak, DL lantas minta dipulangkan saja.

Tiba-tiba, DL tidak diizinkan untuk pulang, malah ia disuruh beres-beres.

“Terus ada kesalahan, karena anaknya itu BAB, badannya kan berat, saya enggak kuat gendong gitu karena enggak kuat gendong akhirnya Oma itu nampar saya,” kata DL.

 

ART Pringsewu Lampung

Photo :
  • VIVA Grup

 

Selain itu, DL mengaku kerap disiksa setiap kali melakukan kesalahan, seperti dibenturkan ke besi.

“Terus habis itu, ya hari-harinya kita beres-beres, jadi kalau ada kesalahan kayak jemur salah tempat atau gimana, habis itu dibenturkan ke besi,” lanjut DL.

Bahkan, DL mengaku, pernah diseret dari kamar mandi dalam kondisi telanjang hanya karena ada bekas obat dan sehelai rambut.

“Waktu itu setelah ngepel, karena udah beres saya mandi, terus habis itu bosnya ke belakang melihat tempatnya ada bekas obat sama rambut satu. Lalu pintu kamar mandi didobrak, habis itu saya ditarik rambutnya suruh ulang ngepel dan ditunjukin sambil telanjang," paparnya.

Menurut cerita DL, semua asisten rumah tangga yang bekerja di sana mengalami penganiayaan yang sama setiap hari.

"Kalau yang dua di sana sempat ditelanjangi, dicukur bulu bawahnya itu sambil divideoin," ungkapnya. Usai dianiaya, kata DL, ART disuruh minum obat setiap hari dengan alasan biar sehat.

"Paracetamol, Amoxilin, vitamin C kadang vitamin D. Biar sehat, dan kalau habis dihajar juga misalnya pagi apa siang gitu langsung dikasih obat. Nanti malam dikasih obat lagi," bebernya.

Lebih sadis, DL yang sudah bekerja selama tiga bulan, selain mengalami penyiksaan terus-menerus juga belum pernah menerima upah dari majikan.

Ide kabur dari rumah sang majikan itu muncul dari DL yang tidak tahan lagi, karena selama bekerja tidak diperbolehkan komunikasi dengan keluarga.

Melainkan hanya boleh komunikasi melalui telepon milik majikan. Hal yang paling mencengangkan adalah, saat DL komunikasi dengan suaminya, sang majikan sudah mempersiapkan narasi yang harus dibacakan oleh DL.

Di dalam tulisan itu, majikan menyuruh suami DL untuk menceraikannya dan tidak boleh menghubunginya lagi. Sang majikan bahkan mengancam akan membunuh anak DL apabila ingin pulang.