Virly Virginia Ngaku Sudah Tak Perawan Sejak SMA: Tiga Hari Gak Bisa Jalan

Virly Virginia
Sumber :
  • Instagram

VIVA Bandung – Selebgarm Virly Virginia tengah menjadi sorotan setelah namanya terseret dalam kasus pemeran film porno di sebuah rumah produksi Jakarta Selatan.

Kuasa Hukum Sebut Siskaeee Alami Gangguan Jiwa Usai Jadi Tersangka Kasus Film Porno

Sebelum kasus ini ramai diperbincangkan publik, Virly Virginia pernah menceritakan tentang profesinya dulu sebagai bintang film porno di situs Kelas Bintang. Tak hanya berbicara mengenai proses syuting film dewasa, wanita yang lahir di Bandung ini juga menceritakan tentang kehidupan pribadinya.

Termasuk tentang masalah keperawanannya yang telah hilang saat dia duduk di bangku sekolah menengah atas alias SMA. 

Dosen yang Putar Video Porno Saat Presentasi Jadi Sorotan, Dimana Kampusnya?

"Gue perawan itu 16 tahun, selesai SMA aku baru ilang," kata Virly dikutip dari YouTube Judo Twins, Sabtu (16/9/2023). 

Menurutnya, keperawanannya hilang setelah menjalin asmara dengan seorang pria yang duduk di bangku kuliah. Saat itu dia, dan kekasihnya sama-sama penasaran dengan berhubungan intim. 

Video Dosen Putar Film Porno di Depan Mahasiswa Jadi Sorotan

"Soalnya waktu sekolah gue pacarannya sama anak kuliahan. Dua-duanya mau, sama-sama penasaran," tuturnya

Tak hanya itu, Virly juga mengaku saat melakukan hubungan seks pertama kalinya kurang menyenangkan. Sebab setelah berhubungan terlarang itu, dia tidak bisa berjalan hingga tiga hari. 

"Kata siapa ML pertama kali enak, palamu tiga hari gue enggak bisa jalan. Sakit terus darahnya," ucap Virly.

Kendati demikian,Virly mengaku bukanlah tipe wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia hanya memiliki kekasih tidak lebih dari 10 selama ini.

"Fwb enggak ada. (Pacar) enggak sampai 10 karena aku pacaran lama. Lima karena aku pacarannya lama 2, 3 tahun aku enggak suka ganti-ganti pacar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan. Sebanyak 5 orang berhasil ditangkap dengan meraup keuntungan hingga Rp500 juta selama setahun beroperasi.

Kelima tersangka diketahui berinisial I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound enginering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita. Para tersangka ini sudah memproduksi kurang lebih 120 film porno.