Blak-blakan Difitnah, Raffi Ahmad Sebut RANS Hasil Jerih Payah Pagi Sampai Malam
- unggahan Instagram @raffinagita1717
Bandung – Menurut Hanifa Sutrisna, Ketua Umum DPP Nasional Corruption Watch (NCW), Raffi diduga terlibat dalam dugaan pencucian uang.
Selain itu, Hanifa mengungkapkan bahwa Raffi Ahmad disebut memiliki ratusan rekening, beberapa di antaranya digunakan sebagai "penadah" dana.
Dia juga menyatakan bahwa Raffi juga bertanggung jawab atas uang yang ia peroleh dari para terdakwa dan terdakwa korupsi.
Raffi Ahmad berbicara tentang tuduhan pencucian uang. Termasuk masalah perusahaan multimedia miliknya, RANS Entertainment, yang diduga digunakan untuk menyimpan uang koruptor.
Raffi mengungkapkan bahwa hasil kerja kerasnya dari pagi hingga malam di industri entertainment Indonesia membuat perusahaannya memiliki RANS sebesar saat ini.
"Tapi intinya aku jelaskan itu (pencucian uang) tidak benar, dan RANS aku sendiri mulai berkarir dari umur 13 tahun sampai sekarang alhamdulillah aku kerja keras pagi, siang sore, malem. Jadi jangan percaya dengan yang seperti itu," katanya dikutip dari potongan video yang diunggah akun gosip @lambegosiip.
Raffi bahkan meminta semua pihak untuk melihat rekening keuangan mereka. Dia bahkan menyatakan bahwa cicilan pelunasan kredit pembangunan masih dalam proses di kantor RANS barunya yang baru saja dibuka kemarin.
"Ini percaya enggak percaya, cek aja. Gedung juga masih ada cicilan, masih ada semua," katanya.
Raffi meminta agar semua orang tidak langsung mempercayai berita seperti itu.
"Teman-teman dalam keadaan apapun ya kita harus tetap bisa bangkit dan jangan gampang percaya dengan hal-hal yang seperti itu. Apalagi aku kaget juga dibilang ada pencucian uang lah itulah, sama sekali enggak ada," jelas dia.
Raffi Ahmad mengatakan bahwa pekerjaannya sangat terpengaruh oleh fitnah bahwa dia terlibat dalam pencucian uang ini.
Dia meminta agar cerita tidak menyudutkan atau membahayakan semua pihak.
"Kita lihat saja nanti kalau memang, ya tadinya dari dulu aku enggak pernah mau jawab hal-hal kayak gini. Tapi karena hal ini fitnahnya keterlaluan sekali dan juga banyak klien yang nanya ya aku jelasin bahwa itu tidak benar. Mudah-mudahan orang yang memberikan narasi seperti ini, ya tolong lah jangan memberikan narasi yang menyudutkan, apalagi yang merugikan," kata dia.