Park Hang Seo Kesal dengan JFA Jelang Jepang vs Vietnam

Park Hang Seo
Sumber :

Bandung – Pelatih Park Hang Seo marah usai pihaknya tidak mendapatkan penghormatan dari Jepang jelang laga Jepang vs Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

3 Pemain Peraih Penghargaan di Piala Asia U-23 2024

Pelatih asal Korea Selatan yang kini dipercaya memperkuat timnas Vietnam mengaku kesal dengan perlakuan pihak Jepang terhdap timnya.

Diketahui, Vietnam akan menjalani pertandingan pemungkas Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia melawan Jepang di Stadion Saitama pada Selasa (29/3) sore. Pertandingan ini sudah tak menentukan apapun.

10 Fakta Unik Tentang Jepang, Negara yang Jadi Juara Piala Asia U-23 2024

Dalam konferensi pers jelang Jepang vs Vietnam, Hang Seo mengungkapkan kekesalan terhadap pihak Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang dianggap salah memberi informasi hingga menyulitkan skuad timnas Vietnam.

"Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) dan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) memiliki hubungan. Kami memiliki hubungan hubungan baik, kami adalah perwakilan dari suatu negara yang bertugas," jelas Park dilansir dari Bongda.

Hapus Rekor Gemilang Uzbekistan, Jepang Keluar Sebagai Juara 1 Piala Asia U-23 2024

"Namun tim kami terkena aturan pencegahan pandemi (Covid-19) yang berlebihan. Sebagai pelatih kepala, situasi sulit dan tidak layak (yang telah dialami tim), saya harus berbicara," kata pria asal Korea Selatan ini.

Park mengatakan pihak Jepang menerapkan peraturan yang berbeda dengan di Vietnam. Salah satunya indeks CT dalam tes PCR di Vietnam adalah 36, sedangkan di Jepang 40. Hal itu tidak diberitahu kepada pihak Vietnam sebelum tiba ke Jepang.

Karena persoalan ini penerjemah Park Hang Seo, Le Huy Khoa, masih harus menjalani karantina. Dua pemain, yakni Ha Duc Chinh dan Adriano Schmidt, harus dua kali tes Covid-19. Kini dua pemain tersebut boleh beraktivitas, sedang Le Huy Khoa belum.

Le Huy Khoa terkonfirmasi positif saat dites dengan metode RT-PCR di bandara. Ia lantas di karantina di hotel yang lain. Berdasarkan tes mandiri, Le Huy Khoa sudah negatif, tetapi pihak Jepang belum melepasnya, karena peraturan di Jepang menyebut orang seseorang baru bisa menjalani tes ulang 7 hari setelah dinyatakan positif.

"Sampai hari ini saya hanya punya satu penerjemah. Bagaimana saya bisa bekerja dengan baik? Penerjemah kami telah diuji negatif dua kali tetapi belum diuji oleh PCR untuk dianggap sembuh. Saya merasa kami perlu lebih dihormati," kata Hang Seo. (FJR)