Vidal Sebut Erik Ten Hag Adalah Pria Botak yang Rumit
- reuters
Viva Bandung – Arturo Vidal, eks-gelandang Juventus menghina dan mengkritik perlakuan manajer Manchester United Erik ten Hag terhadap Cristiano Ronaldo. Dia menyebut bahwa semua orang botak memang sangat rumit, termasuk Ten Hag.
Setelah tidak lagi disukai di Old Trafford, striker Portugal tersebut mengecam klub dari atas ke bawah dalam sebuah wawancara eksplosif dengan Piers Morgan.
Ronaldo mengakui bahwa dirinya tidak menghormati Ten Hag. Dia mengatakan kepada Morgan, “Saya tidak menghormati dia karena dia tidak menunjukkan rasa hormat kepada saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda.”
Superstar Portugal tersebut mengklaim klub dan Ten Hag menunjukkan “kurangnya simpati” padanya ketika bayi perempuannya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit pada bulan Juli, itulah sebabnya dia terlambat melaporkan tugas pramusim.
Kedatangannya yang tertunda membuatnya memulai musim 2022/23 dari bangku cadangan. Ronaldo akhirnya memulai total empat pertandingan Liga Premier sebelum jeda Piala Dunia.
Pertandingan terakhir pemain berusia 38 tahun itu untuk United terjadi saat kekalahan 3-1 di Aston Villa ketika ia menjadi kapten tim pada 6 November.
Banyak yang telah dibicarakan tentang masalah Ronaldo di Old Trafford dan apakah dia benar-benar dipaksa keluar dari klub – seperti yang dia klaim kepada Morgan – atau tidak bisa pindah karena tidak ada klub top Eropa yang mau merekrutnya.
Mantan pemain internasional Chile, Vidal, membuka kembali kekhawatirannya. Ketika streaming di Twitch, dia ditanya mengenai kepergian Ronaldo dari Setan Merah dan peran Ten Hag dalam kejadian itu.
Dia menyebut bahwa Ten Hag sangat buruk karena telah menyingkirkan Ronaldo.
“Pelatih itu datang dengan buruk,” kata Vidal (via Sportskeeda). “Bagaimana Anda akan mengalahkan Cristiano Ronaldo?
“Begitulah keadaan orang-orang ini. Dia adalah pencetak gol terbanyak dan dia mengeluarkannya. Orang-orang botak ini sangat rumit.”
Di sisi lain, baru-baru ini Ronaldo membahas tentang masa pensiun. Dia bersikeras bahwa dirinya akan terus berjalan sampai kakinya menyuruhnya berhenti.
“Mereka bilang Ronaldo sudah tamat… Tapi itu tidak benar,” ujarnya pekan lalu. “Saya akan terus bermain sampai kaki saya berkata: Cristiano, saya sudah selesai.
“Saya masih punya banyak. Saya masih menyukai sepak bola dan mencetak gol. Saya masih ingin menang. Mereka bilang saya sudah selesai, tapi saya terus menunjukkan bahwa itu tidak benar.”