6 Sesar Aktif di Jawa Barat Simpan Potensi Gempa Dahsyat

Rumah warga rusak berat terdampak gempa Cianjur
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

BANDUNG – Wilayah Jawa Barat setidaknya memiliki enam sesar aktif yang menyimpan potensi gempa bumi meski tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Salah satunya Sesar Cimandiri yang ada di Kabupaten Cianjur.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Senin 6 Mei 2024

Sesar tersebut bahkan sudah menampakan taringnya dengan mengguncang Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022 lalu.

Berikut 6 Sesar aktif di Jawa Barat yang menyimpan potensi gempa:

Polisi Ungkap Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Kerap Baca Istighfar di Sel Tahanan

1. Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri ini tergolong aktif yang membujur dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga sekitar Padalarang sepanjang kurang lebih 100 km. Sesar ini adalah yang paling tua dan membentang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. 

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Sabtu 4 Mei 2024

Sesar Cimandiri kemudian mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang. Secara keseluruhan, jalurnya berarah timur laut-barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring). 

2. Sesar Lembang

Sesar Lembang adalah sesar aktif sepanjang 30 kilometer dari utara Kota Bandung yang memanjang dari barat ke timur. Sesar ini teridentifikasi sebagai jenis sesar mendatar (strike slip) dengan sedikit ada komponen vertikal. 

Sesar ini adalah terusan dari ujung utara Sesar Cimandiri. Gawir sesar Lembang bisa diamati dengan baik di daerah Cibodas, yaitu sekitar 3 kilometer ke arah timur dari Maribaya. Di daerah itu tampak jelas bahwa gawir sesar Lembang terdiri atas beberapa bidang menangga. 

3. Sesar Baribis

Sesar Baribis adalah sesar aktif yang membentang dari Purwakarta hingga perbukitan Baribis di Majalengka dengan panjang sekitar 100 kilometer. Sesar ini menjadi sesar utama yang ada di utara Jawa Barat. Sesar Baribis teridentifikasi sebagai jenis sesar naik dengan slip rate 1 mm per tahun. 

Dalam sejarahnya, sesar Baribis di bagian timur tercatat pernah memicu gempa yang merusak Jakarta pada 1780 dan Majalengka tahun 1990. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro dikatakan, sesar ini memiliki ancaman besar, terutama wilayah Jakarta. 

4. Sesar Garsela

Sesar Garsela atau Garut Selatan adalah sesar aktif yang mempunyai struktur memanjang dari selatan Garut sampai ke selatan Bandung hingga 42 kilometer. Sesar ini terbagi ke dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan segmen Kencana yang mana kedua segmen ini sama aktifnya. 

Aktivitas gempa yang terjadi di zona sesar Garsela dominan mempunyai mekanisme sumber sesar geser. Salah satu gempa yang merusak yang berpusat di sesar Garsela terjadi pada tanggal 18 Juli 2017 dengan kekuatan M 3,7 yang menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Garut. 

5. Sesar Citarik

Sesar Citarik adalah sesar aktif yang mempunyai struktur memanjang tapi tersegmentasi lewat Pelabuhan Ratu, antara Gunung Salak - Pangrango, Bogor, Jonggol, sampai wilayah Bekasi. Sesar ini dicirikan oleh kelurusan Sungai Citarik dan memotong Pulau Jawa di bagian barat. 

Sesar ini mempunyai orientasi utara timur laut - selatan barat daya. Sebagai sesar aktif, aktivitas sesar Citarik juga berpotensi menimbulkan gempa bumi. 

6. Sesar Cipamingkis

Sesar Cipamingkis adalah sesar aktif yang berada di wilayah Sukabumi bagian timur dan wilayah barat Cianjur. Menyadur dari laman BMKG pada 2022, sesar ini adalah sesar aktif berarah barat daya - timur laut. Pada tahun 2018, sesar Cipamingkis memicu puluhan gempa dengan kekuatan yang relatif sangat kecil.(dra)