2,9 Miliar Data Kartu SIM Diduga Milik Warga Indonesia Dijualbelikan

Ilustrasi hacker
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Data kartu SIM yang diduga milik masyarakat Indonesia kembali diperjualbelikan di forum Breached. Pemilik akun dengan nama user Sn3akbrok3r mengaku memegang 2,9 miliar data.

Cara Daftar Bansos BLT Pada Awal Tahun 2025

"As you already know this is similar to what Bjorka sell but i have the latest and more accurate one, sorry Bjorka for copy-paste your thread format. Oh and what's the difference between mine and his data ? Mine has SIM status, accurate registration date, and more data than he has," tulisnya yang dilansir dari VIVA pada Kamis, 1 Desember 2022.

Dia mengakui bahwa thread-nya hasil dari copy-paste Bjorka, namun data miliknya diklaim lebih terbaru dan akurat. Selain lebih banyak, dia juga mempunyai status SIM, juga tanggal pendaftaran yang lebih akurat.

Panduan Lengkap Cek Status Penerima Bansos di Aplikasi dan Link Resmi

Bjorka menjual 1,3 miliar data, ukuran 87GB dengan harga US$50 ribu atau Rp774 juta pada September 2022. Sementara yang terbaru mencapai 2,9 miliar, ukuran 175GB dengan banderol US$300 ribu atau Rp4,6 juta dalam bentuk Bitcoin dan Monero.

Data yang bocor terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, nama provider, status SIM dan tanggal pendaftaran.

Daftar Bansos yang Cair di Awal Tahun 2025 Bikin Warga Senang

Sn3akbrok3r memberi satu juta sampel data. Dari apa yang dilihat VIVA, di sana memang terdapat tanggal registrasi kartu SIM.

"Saya sudah melakukan spam di utas Bjorka dan memberi tahu orang-orang bahwa data SIMnya yang bocor tidak bernilai US$50 ribu. Tapi orang-orang tidak mendengarkan," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title