Waspada, Mudah Nangis atau Marah Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa Dini
- Pixabay
Di sisi lain, banyak orang yang kemudian menganggap sepele dan menyebutnya baper. Padahal sejatinya, respons yang dinilai berbeda dan berlebihan itu mungkin menjadi tanda adanya perbedaan prinsip hingga emosi yang dialami.
Maka, Natalia mengimbau untuk tak menudingnya baper dan segera dekati agar ia mau bercerita lebih lanjut mengenai emosi yang dialami sebelum nantinya mengarah ke gangguan jiwa.
"Sering ada kejadian. Temennya becanda dan malah gugat temennya, itu dianggap ganggu dan oramg itu perbuatan tidak meyenangnkan. Itu juga perbedaan value. Atau mungkin, menyikapi berlebihan sampai marah, jangan-jangan itu ada potensi gangguan (jiwa). Jangan maki atau distigma, makin sendirian dan frustasi dan itu yang membuatnya nggak ada support jadi timbul gangguan kejiwaan," terangnya.
Natalia mengatakan bahwa tidak semua indikasi gangguan kejiwaan dapat dilihat secara kasat mata, kecuali menunjukkan gejala yang dipahami orang awam dari Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Seringkali, tanda pada ODGJ yang mudah dilihat mulai dari tidak ada perawatan diri, berbicara sendiri, atau tidak bisa diajak diskusi.(dra)