Ini Dia Ilmuwan yang Sukses Kirim Manusia Pertama ke Luar Angkasa

Sergei Korolev
Sumber :
  • Russian Space Web

BANDUNG Sergei Korolev didapuk sebagai pendiri program luar angkasa Uni Soviet. Selama masa jabatannya, Uni Soviet mempunyai satelit pertama, Sputnik (1957), manusia pertama ke luar angkasa, Yuri Gagarin (1961), dan Luna 9, pesawat ruang angkasa pertama yang mencapai pendaratan di Bulan (1966).

Space Walk Swasta Pertama di Dunia: Tonggak Sejarah Baru dalam Eksplorasi Luar Angkasa

Sementara namanya telah menjadi populer, identitas Korolev dirahasiakan selama hidupnya (seperti banyak kegiatan program luar angkasa Uni Soviet).

Hal ini berbeda dengan NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa) dan Amerika Serikat, yang secara terbuka menyiarkan keberhasilan dan kegagalannya ke dunia.

Astronaut NASA Terjebak di ISS, Bagaimana Beribadahnya?

Sergei Korolev lahir pada 12 Januari 1907, di Zhytomyr, Ukraina, beberapa tahun setelah penerbangan pesawat pertama dilakukan.

Banyak astronot dan insinyur pesawat ruang angkasa periode 1950-an dan 1960-an lahir sekitar pergantian abad, ketika penerbangan luar angkasa sering dianggap sebagai mimpi yang mustahil.

Film Alien: Romulus: Teror Baru Mengintai Perompak Luar Angkasa

Ia pun tidak membuang waktu untuk mengejar kecintaannya pada dunia penerbangan. Pada usia 17 tahun, ia menciptakan pesawat layang pertamanya, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA).

Korolev dididik di Institut Politeknik Kiev dan Universitas Moskow, di mana dirinya mulai mengerjakan propulsi roket (yang masih menjadi subjek teoretis).

Karyanya berlanjut pada 1931 ketika mendirikan Group for Investigation of Reactive Motion (GIRD), yang menciptakan roket berbahan bakar cair.

Roket cair lebih fleksibel daripada roket padat karena dapat dihidupkan dan dimatikan. Hanya dua tahun setelah mendirikan grup tersebut, militer Uni Soviet mengambil alih dan menamainya RNII.

Kemudian, Sergei Korolev mengalami masa-masa sulit. Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin mulai menganiaya lawan-lawan politiknya di bawah program yang dikenal sebagai ‘Pembersihan Besar-besaran’.

Seorang rekan Korolev ditangkap pada Maret 1938. Valentin Glushko, menyebut nama Korolev untuk mencoba mengurangi tuduhan. Hal ini menyebabkan penangkapan dirinya pada Juni dan menghabiskan dua tahun di berbagai penjara milik Uni Soviet.

Meski begitu, Stalin membutuhkan insinyur penerbangan saat Perang Dunia II berkobar. Sergei Korolev dan ilmuwan lain seperti dirinya diizinkan bekerja dari penjara.

Menurut NASA, Korolev diidentifikasi oleh Sergei Tupolev (seorang perancang pesawat terkenal yang memenjarakan dirinya sendiri), yang meminta bantuan Korolev untuk proyek ambisiusnya.

Saat masih menjadi tahanan politik, Sergei Korolev dikirim ke Jerman untuk memeriksa apa yang tersisa dari rudal milik rezim Nazi Jerman.

Setelah Korolev dibebaskan dari penjara setelah Perang Dunia II berakhir, ia ditugaskan untuk merancang roket yang kekuatannya setara dengan V2 milik Nazi Jerman.

Hasilnya adalah rudal balistik antarbenua pertama, yang dikenal sebagai R7. Pekerjaan lainnya dimasukkan ke dalam biro desain, menurut laman Space, Rabu, 28 Desember 2022.

Sputnik 1 yang diluncurkan pada 4 Oktober 1957, di atas R7 adalah satelit buatan manusia pertama dan mengejutkan dunia karena saat itu Uni Soviet masih dianggap oleh beberapa orang hanya mempu menciptakan teknologi yang lebih rendah.

Amerika Serikat (AS), yang sudah mengerjakan satelitnya sendiri untuk Tahun Geofisika Internasional, berusaha mempercepat usahanya untuk meluncurkan sesuatu ke luar angkasa. Tapi satelit AS pertama tidak terbang sampai Januari 1958.

Sepanjang 1960-an, Amerika Serikat dan Uni Soviet bersaing di luar angkasa di mana negara yang saat ini dikenal sebagai Rusia itu pada awalnya memimpin dengan kuat dalam hal 'mengumpulkan ruang pertama'.

Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang terbang ke luar angkasa pada 12 April 1961, sedangkan Amerika Serikat meluncurkan astronot pertamanya, Alan B Shepard, pada awal Mei di tahun yang sama.

Uni Soviet juga menyelesaikan spacewalk pertama, oleh Alexei Leonov. Di bawah Korolev, negeri komunis ini juga melakukan pengawasan bulan dengan Lunar 1, 2, dan 3.

Ini juga menjadi hal yang penting karena AS dan Uni Soviet berpikir untuk mendaratkan manusia di sana sebagai pernyataan akhir tentang siapa yang lebih unggul di luar angkasa.

Namun, Sergei Korolev tidak melihat manusia mendarat di Bulan karena pada 1965. Ia didiagnosis menderita kanker kemudian meninggal dunia pada 14 Januari 1966. Dua minggu kemudian, Luna 9 milik Uni Soviet berhasil mendarat di Bulan.(dra)