5 Jenis Hubungan Intim yang Berbahaya, Beresiko Terkena Penyakit HIV-AIDS
- Pixabay
Bandung – Jenis-jenis hubungan intim yang berisiko terkena HIV/AIDS tentu harus diketahui oleh semua orang.
Hubungan intim sendiri adalah salah satu kebutuhan biologis manusia. Meski begitu, hubungan intim tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.
Sebab, risikonya akan sangat membahayakan, salah satu risiko yang banyak terjadi adalah terkena HIV/AIDS.
Nah, untuk kamu yang bertanya hubungan intim seperti apa yang berisiko terkena HIV/AIDS, berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum VIVA Bandung dari berbagai sumber.
1. Seks Anal
Menyadur dari laman Centers for Deases Control and Prevention, seks anal adalah salah satu jenis hubungan intim yang sangat berisiko dalam penularan HIV.
Apalagi bila dilakukan bersama pengidap HIV tanpa pengaman (kondom). Sebab, bagian dubur seseorang mempunyai lapisan rektum tipis sehingga memudahkan virus HIV menginfeksi tubuh.
2. Seks Vaginal
Seperti seks anak, melakukan hubungan seks dengan pengidap HIV tanpa pengaman tentu berisiko terpapar penyakit tersebut.
Penyakit HIV pada wanita bisa berada dalam cairan vagina maupun darah. Penularan penyakit ini dapat melalui kulup penis yang tidak disunat maupun lewat luka terbuka pada penis.
3. Seks Oral
Menyadur dari Stanford Health Care, penularan HIV lewat seks oral tanpa kondom dengan penderita mempunyai kemungkinan yang cukup rendah.
Meski begitu, bukan berarti risikonya nol. Sejumlah faktor bisa memengaruhi risiko penularan HIV, seperti ejakulasi di mulut, adanya PMS di alat kelamin, hingga bisa menularkan penyakit lain.
4. Seks Bebas
Melakukan seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan bisa juga meningkatkan risiko terkena HIV AIDS. Sebab, penderita HIV awalnya mungkin tidak akan merasak gejala.
Sehingga, potensi untuk terkena penyakit HIV AIDS maupun penyakit menular seksual (PMS) sangat besar.
5. Berhubungan saat Haid
Melakukan hubungan seks ketika seorang wanita sedang mengalami haid atau menstruasi juga cukup berisiko untuk menularkan HIV AIDS.
Apalagi, bila dilakukan dengan pasangan positif HIV. Hal ini bisa terjadi karena selama wanita haid, banyak pembuluh darah yang terbuka. Ketika itu, virus menemukan celah untuk masuk sembarangan," sambung netizen lainnya.