Penyebab Cuaca Panas Akibat Gelombang Panas? Begini Penjelasan BMKG

Ilustrasi cuaca panas
Sumber :
  • Pixabay / geralt

BANDUNG – Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas yang terik akhir-akhir ini. Seperti di Tangerang, Banten hingga Kalimantan.

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini Kamis 24 Oktober 2024

Ada yang menyebut jika cuaca panas yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia karena disebabkan adanya gelombang panas, apakah benar demikian? simak penjelasan BMKG berikut ini.

Hasil Pengamatan BMKG

Prakiraan Cuaca Kota Bandung Hari Ini Kamis 24 Oktober 2024

Melansir dari laman resmi BMKG, berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, selama periode 1 hingga 7 Mei 2022, suhu maksimum berkisar antara 33 sampai 36,1 derajat selsius.

Suhu tertinggi mencapai 36,1 derajat selsius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Kamis 24 Oktober 2024

“Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat selsius di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38,8 derajat selsius di Temindung Samarinda pada tahun 2018,” papar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulisnya.

Hal yang Memicu Suhu Panas Terik

Sementara itu, Guswanto menjelaskan, fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal, yakni di antaranya:

- Posisi matahari di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memauski musim kemarau, sehingga tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang.

- Dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan menjadi cukup terik pada siang hari.

Bukan Fenomena Gelombang Panas

Menurut Wordl Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau dikenal heatwave merupakan kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari berturut-turut.

Biasanya, gelombang panas terjadi di wilayah lintang menengah hingga tinggi, seperti Eropa dan Amerika. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian.

Kendati demikian, Guswanto tetap menghimbau masyarakat agar waspada terhadap kondisi suhu panas terik pada siang hari.

“Dengan kondisi tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya,” demikian Guswanto.(aga)