Kreatifitas Pelajar Bandung Jadikan Sekolah Tanpa Sampah

Amilia Agustin, Penggagas "Go To Zero Waste School".
Sumber :
  • Pribadi/Istimewa

Bandung - Sampah menurut UU NO 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke tempat sampah.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Senin 20 Mei 2024

Dari definisi di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sampah adalah segala sesuatu yang sudah tidak terpakai dan dibuang ke tempat sampah. Dalam praktiknya, masyarakat Indonesia acapkali membuang sampah sembarangan bukan pada tempatnya.

Menurut data dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman saja, Indonesia merupakan negara dengan peringkat dua dunia pada masalah pencemaran sampah. Hal itu membuktikan bahwa Masyarakat di Republik ini belum mengerti betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih, asri dan nyaman demi keberlanjutan kehidupan manusia di muka bumi ini.

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Sabtu 18 Mei 2024

Melansir data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukan Indonesia per-harinya mampu menyumbang sampah sampai 31,13 Juta ton pada tahun 2021. Hal ini tentu merupakan rapot merah bagi bangsa ini, karena bangsa yang hebat ialah mereka yang mampu mengelola lingkungan hidupnya dengan sebaik mungkin.

Melihat prosentase kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan menjadi pusat Ibu Kota Jawa Barat, Kota Bandung merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di Provinsi Jawa Barat.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Sabtu 18 Mei 2024

Melansir data Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat, Bandung per-harinya saja mampu memproduksi sampah 1.529 ton pada tahun yang sama. Perlu diketahui, Bandung merupakan salah satu kota/Kabupaten di Jawa Barat dengan penyumbang samah terbesar di provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia ini.

Anak Muda Bandung Beri Solusi

Berawal dari perasaan resah dan prihatin akan kebersihan lingkungan sekolahnya, Amilia Agustin Namanya, seorang Sisiwi Kelas XII yang bersekolah di SMA Negeri 11 Bandung, Jawa Barat, mampu mempraktikan teori-teori kebersihan yang diajarkan di bangku-bangku sekolah.

Amilia berhasil membuktikan bahwa merawat lingkungan tidak meti dihegemoni oleh orang dewasa saja, tapi waktunya anak muda yang beraksi.

“Semua bisa asalkan kreatif dan konsisten” ucap Amilia.

Amilia Agustin, Penggagas

Photo :
  • Pribadi/Istimewa

Pengalaman adalah guru terbaik, oleh karena itu maka seharusnya anak muda sebagai calon pemimpin di masa yang akan datang wajib hukumnya mencari pengalaman sebanyak mungkin, maka Ketika kita memiliki banyak pengalaman sungguh ilmu pengetahuan kita pun akan sebanyak dengan pengalaman yang kita miliki.

Berorentasi pada narasi di atas, selain aktif di dalam kelas, Amalia Agustin juga aktif di berbagai macam organisasi baik intra maupun ekstra sekolah. Berbagai kegiatan pun selalu ia ikuti, seperti: Kelompok Ilmiah Remaja, Matematika Club, Komunitas Sahabat Kota, Balad Kuring, Kebunku, serta Archipelago.

Tentunya selain dari kegiatan di atas, Amilia pun kerap aktif dalam mengkampanyekan isu-isu terkait pengelolaan sampah kepada warga sekolah serta Masyarakat yang berada di sekitarnya. Berawal dari diskusi antar teman-teman juga rasa kesadaran bersama terkait betapa pentingnya managemen pengeloalaan sampah.

Pada tahun 2008 silam, Amalia beserta teman-temannya berhasil mengajukan program keren hasil karya anak muda ini dengan tema “Go To Zero Waste School” Kepada program Young Changemakers dari Ashoka Indonesia.

Bukan kaleng-kaleng, program yang dinisiasi pada tahun 2005 itu demi terbukanya peluang bagi anak-anak muda usia 12-25 tahun untuk mempraktekkan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship.

Adapun tujuan dari program ini sendiri ialah untuk mencetak sosok pemimpin-pemimpin hebat di masa depan dan tentunya mampu membuat gagasan-gagasan perubahan yang berkemajuan. Program “Go To Zero Waste School” dengan proposal proyek operasional sebesar Rp.2,5 juta ini akhirnya disetujui.

Adapun program proyek pengelolaan sampah ini diklasifikasikan dalam empat bidang, yaitu untuk sampah anorganic, organic, tetra pak, dan kertas.

Semoga di masa selanjutnya akan lahir Kembali Amilia-Amilia yang lainnya, sebagai sosok anak muda yang peduli terhadap lingkungannnya, guna Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.

Penulis: Muhammad Husni Mubarok (Jurnalis Viva Jabar)