Akhmad Sobirin Inisiator Gula Semut Semedo yang Mendunia

Akhmad Sobirin
Sumber :
  • Istimewa

Bandung – Seorang pria muda asal Samedo, wilayah Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas menjadi penerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2016.

5 Sayuran Ini Berbahaya, Punya Kandungan Tinggi Gula

Dengan bantuan dari Astra, Sobirin telah menerima penghargaan karena berhasil mencapai perkembangan yang inovatif dalam usaha penggilingan gula semut menggunakan kelompok usaha bersama (KUBE) Manggar Jaya. Hal ini mendorong Sobirin untuk terus berupaya memberikan manfaat yang lebih besar kepada petani lainnya.

 

Ternyata 5 Sayuran Ini Punya Kandungan Tinggi Gula, Hati-hati!

Akhmad Sobirin

Photo :
  • Istimewa

 

Ini 5 Negara yang Dihuni Banyak Janda, Indonesia Salah Satunya?

Pada awalnya, dia melatih 25 individu pada tahun 2012, kemudian meningkat menjadi 150 orang saat meraih penghargaan pada tahun 2016, dan tahun ini bertujuan untuk mencapai 700 orang.

"Setiap blok desa, terdiri 1 sampai 2 RT saya buat kelompok tani untuk memudahkan pembinaan, bahkan mulai membina petani di dua desa tetangga," katanya.

Kelompok tani itulah yang akan didorong menciptakan variasi usaha seperti memproduksi jahe merah, kapulaga, kunyit, sereh untuk bahan baku gula rempah, kemudian mengembangkan peternakan sapi dan domba sekaligus produksi pupuk kandang. Serta pengembangan budidaya perikanan air tawar. 

"Saat ini baru ada dua ekor sapi dan 25 ekor kambing, dan akan terus ditambah di beberapa kelompok tani," katanya. 

Pada tahun 2017, ia juga dipercaya sebagai direktur dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Muda Wijaya. Di bawah kepemimpinannya, ia membentuk lima unit bisnis dengan melibatkan pemuda lainnya. 

Ada lima cabang bisnis yang mencakup konstruksi, sektor pertanian dan peternakan, industri pariwisata, jasa agen pos, dan terakhir, E-Warong atau toko sembako.

Pada bulan Februari 2018, Astra memberikan kepercayaan kepada Sobirin untuk mendirikan Kampung Berseri Astra dengan tujuan agar penduduk desa dapat mengoptimalkan potensi desa demi kesejahteraan mereka.

"Astra membantu apa yang dibutuhkan warga di sini untuk peningkatan kualitas hidup," katanya.

Ia mencontohkan, tahun ini Astra membantu 700 unit alat saring yang stainless steel agar peralatan produksi gula semut menggunakan material "food grade". "Ini yang baru datang sekitar 25 persennya," katanya.

Selain itu ketika ada kesulitan pemasaran ritel di dalam negeri, Astra juga ikut membantu mencarikan mitra pemasarannya.

Selanjutnya, Akhmad Sobirin (29 tahun) menjadi inisiator dan mengajak penduduk di wilayahnya untuk menciptakan gula semut sebagai hasil permintaan ekspor yang meningkat. Tentunya ini menjadi harapan yang lebih baik bagi penduduk lokal yang selama ini menghasilkan gula kelapa.

Petani gula kelapa diajak untuk berdialog dan Sobirin memulai mengedukasi mereka tentang gula semut dan proses produksinya yang lebih rumit daripada produksi gula konvensional atau gula blok. Demikian untuk mendukung inisiatif ini Sobirin mendirikan Koperasi Kolaboratif Manggar Jaya pada tanggal 1 Juni 2012.

KUBE ini sekaligus menggusur para tengkulak yang selama ini merugikan para petani. Penghasilan petani pun meningkat dari Rp 13,000/kg menjadi Rp 20,000/kg setelah memproduksi gula semut. 102 anggota KUBE pun makin Sejahtera.

Program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tidak sekedar memberikan apresiasi kepada pemuda, tetapi lebih jauh ikut mendorong pengembangan inovasi mereka, sehingga pembinaannya berkelanjutan

"Tidak hanya yang juara yang dibina secara berkelanjutan, tetapi mereka yang sudah terjaring seleksi juga diikuti terus perkembangan usaha dan karyanya. Kami dianggap keluarga besar Astra," kata Akhmad Sobirin,

Berkat ketekunan Sobirin itu, harga gula semut naik sekitar Rp18.000 per kilogram, jauh di atas harga gula cetak yang dihargai Rp11.000 per kilogram. 

Ia yakin jika potensi gula semut di desanya yang mencapai 3 ton per hari digarap kelompok usahanya serta ditarik retribusi Rp100 untuk kepentingan desa, maka akan terkumpul dana Rp100 juta per tahun. 

"Dana itu bisa digunakan untuk perbaikan jalan tanpa perlu menunggu kucuran alokasi dana desa," katanya.

Saat ini, petani yang menjadi bagian dari kelompok usaha Manggar Jaya memiliki perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan sehingga jika terjadi kecelakaan saat bekerja, mereka akan menerima biaya pengobatan dan santunan.

Sobirin juga mendorong untuk menanam kelapa jenis genjah entok yang memiliki ukuran lebih pendek agar kecelakaan kerja saat memetik buah nila tidak terlalu sering terjadi.