Manfaat Ganja Medis, Ternyata Jadi Obat Herbal Dibakar Seperti Rokok

Manfaat ganja di dunia medis
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG –  Penggunaan ganja dalam dunia medis memang cukup kontroversial. Keberadaannya pun dianggap ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang.

Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Panduan Lengkap Tindakan Pencegahan Dari Pakar Kesehatan

Tahukah Anda, ternyata ganja memiliki cukup banyak manfaat untuk kesehatan. Ketahui manfaat ganja dalam dunia medis berikut ini.

Melansir halosehat.com pada Rabu, 29 Juni 2022. Mariyuana atau daun ganja adalah daun dari tanaman yang bernama latin Cannabis sativa. Tanaman ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masing bahannya memiliki efek berbeda pada tubuh.

Waspada Penyakit Berbahaya di Musim Hujan: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Di Indonesia, penggunaan ganja di beberapa daerah sempat digunakan sebagai pengobatan tradisional.

Mengandung THC dan CBD

6 Tips Jitu Menjaga Kesehatan untuk Pekerja Kantoran Super Sibuk Saat Cuaca Ekstrem

Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD) merupakan bahan kimia utama yang kerap digunakan dalam pengobatan. Perlu diketahui, THC merupakan senyawa yang membuat Anda merasa mabuk.

Senyawa cannabinoid sebenarnya diproduksi juga oleh tubuh secara alami untuk membantu mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra.

Namun pada daun ganja, sebagian senyawa ini sangatlah kuat dan bisa menyebabkan berbagai efek kesehatan serius jika disalahgunakan.

Ganja untuk obat herbal

Ganja atau yang juga disebut dengan cimeng ini biasanya digunakan sebagai obat herbal dengan cara dibakar seperti rokok.

Selain itu, daun ganja juga dapat dimasak dengan dicampur sebagai bahan makanan, mulai dari brownies, kukis, gulai, diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer.

Manfaat ganja untuk kesehatan

Penggunaan ganja medis di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, umumnya untuk mengontrol rasa sakit. Sementara, ganja tidak cukup ampuh untuk rasa sakit yang parah (misalnya, nyeri pasca operasi atau patah tulang).

Menurut Peter Grinspoon, seorang dokter, pendidik, dan spesialis ganja di Rumah Sakit Umum Massachusetts, menuliskan dalam Harvard Health Publishing bahwa ganja lebih aman daripada opium.

Ganja dinilai tidak menyebabkan overdosis, tidak membuat ketagihan/adiksi, dan dapat menggantikan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).

Pasien menganggap bahwa, ganja medis memungkinkan mereka untuk melanjutkan aktivitas tanpa gangguan.

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, daun ganja ternyata memiliki sejumlah manfaat lainnya bagi kesehatan yang mungkin jarang diketahui banyak orang. (Irv)