Momentum Idul Adha, Mengulas Kisah Inspiratif Nabi Ibrahim
- istimewa
Dakwah yang beliau sampaikan ditolak mentah-mentah oleh masyarakat sekitar bahkan tidak jarang mereka juga melakukan tindak kekerasan.
Salah satu alasannya yang termaktub dalam Q.S Al-Anbiya: membahas mengenai “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.
Meskipun terus mendapatkan penolakan namun, Ibrahim tetap menyebarkan ajaran tauhid yakni mengesakan Allah kepada masyarakat.
Seiring berjalannya waktu mulai datang satu per satu orang menyatakan keimanannya. Hanya saja sebagian masih secara sembunyi-sembunyi karena takut.
9. Perselisih Ibrahim AS dengan Raja Namrud
Ketakutan Raja Namrud mengenai kematiannya, semakin menghantui tatkala mendengar ada ajaran baru yang dibawa oleh Ibrahim AS.
Selama sisa hidupnya, ia terus mencari cara agar ramalan yang dahulu pernah didengarnya tidak menjadi kenyataan menggunakan strategi ancaman.
Awal perselisihan antara Ibrahim dan Namrud terjadi ketika utusan Allah tersebut meruntuhkan segala patung terkecuali yang paling besar.
Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Anbiya yang intinya terkait jawaban atas pertanyaan kaumnya jika ajaran tauhid itu benar adanya dan ia dapat membuktikannya.