Deretan Media Sosial yang Dulu Ramai, Kini Tinggal Kenangan
- Freepik
VIVA Bandung – Media sosial adalah bagian integral dari kehidupan kita saat ini. Namun, tidak semua platform bisa bertahan dalam persaingan yang ketat.
Beberapa media sosial yang dulunya sangat populer kini telah tutup atau mengalami penurunan drastis dalam penggunaannya.
Berikut ini adalah beberapa media sosial yang dulu ramai namun kini tutup atau sudah tidak lagi populer.
1. Friendster
Friendster adalah salah satu pionir dalam dunia media sosial. Didirikan pada tahun 2002, Friendster menjadi sangat populer di Asia, termasuk Indonesia.
Friendster memungkinkan pengguna untuk membuat profil, menambahkan teman, dan berbagi pesan serta gambar. Namun, seiring waktu, platform ini tidak mampu bersaing dengan media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter.
Pada tahun 2011, Friendster akhirnya tutup dan berubah menjadi situs game online sebelum benar-benar hilang dari dunia maya.
2. MySpace
Pada pertengahan 2000-an, MySpace adalah raja media sosial. Dengan fitur kustomisasi profil yang luas, MySpace menarik banyak musisi dan seniman untuk berbagi karya mereka.
Namun, platform ini mulai kehilangan daya tariknya ketika Facebook muncul dengan antarmuka yang lebih bersih dan mudah digunakan.
Pada tahun 2011, MySpace dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai puncaknya dan sejak itu mengalami berbagai upaya rebranding tanpa keberhasilan yang signifikan.
3. Google+
Google+ diluncurkan pada tahun 2011 dengan harapan dapat menyaingi Facebook. Awalnya, Google+ mendapat banyak perhatian karena integrasinya dengan layanan Google lainnya.
Namun, platform ini gagal menarik pengguna aktif dalam jumlah besar. Fitur-fitur seperti "Circles" dan "Hangouts" tidak cukup untuk membuat pengguna tetap tertarik.
Pada tahun 2019, Google secara resmi menutup Google+ karena rendahnya penggunaan dan masalah keamanan data.
4. Path
Path adalah media sosial yang dirancang untuk berbagi momen dengan teman dekat dan keluarga. Diluncurkan pada tahun 2010, Path menawarkan pengalaman yang lebih personal dibandingkan dengan Facebook dan Twitter.
Namun, Path tidak mampu menarik basis pengguna yang cukup besar untuk bersaing dengan platform lain.
Pada tahun 2018, Path mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanannya, meninggalkan penggunanya untuk mencari alternatif lain.
5. Vine
Vine adalah platform video pendek yang diluncurkan pada tahun 2013 dan dengan cepat menjadi fenomena budaya. Dengan durasi video maksimal enam detik, Vine mendorong kreativitas pengguna dalam membuat konten yang menarik dan lucu.
Namun, setelah Twitter mengakuisisi Vine, platform ini tidak mampu berkembang lebih lanjut dan akhirnya ditutup pada tahun 2017. Banyak kreator Vine kemudian pindah ke platform lain seperti YouTube dan Instagram.