Ratusan Mahasiswa Bandung Positif HIV AIDS, Apa Saja Gejalanya?
- Pixabay
BANDUNG – Kasus penularan HIV AIDS saat ini didominasi oleh usia produktif antara 20-29 tahun. Menurut catatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), hingga Desember 2021 pengidap penyakit HIV AIDS sebanyak 12.358 orang yang melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung.
Rinciannya, 5.943 di antaranya merupakan warga Kota Bandung. Sementara mahasiswa penyumbang kasus positif HIV AIDS mencapai 6,97 persen atau 414 kasus.
Melansir berbagai sumber, HIV AIDS merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.
Jika semakin banyak sel CD4 yang hancur, maka daya tahan tubuh akan melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Penularan HIV AIDS terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.
Bisa dikatakan, HIV AIDS merupakan penyakit seumur hidup. Di mana virus akan menetap di dalam tubuh penderita selama seumur hidupnya. Kendati belum ada metode pengobatan, namun ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Gejala HID AIDS
Adapun gejala penderita kebanyakan pada tahap 2-6 minggu penderita akan mengalami flu ringan. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan 1-2 minggu.
Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai virus berkembang ke stadium lanjut.
Dari kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui jika dirinya terserang HIV AIDS usai memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan melemahnya daya tahan tubuh. Penyakit parah yang dimaksud antara lain diare kronis, pneumonia atau toksoplasmosis otak.