Ternyata Ini 4 Alasan Berselingkuh Menurut Neurosains

Ilustrasi Selingkuh
Sumber :
  • Pinterest

Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi. Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah.

Tips Simpel Cuan Saldo DANA Gratis Rp851 Ribu tanpa Aplikasi Tambahan

2. Kehilangan Sirkuit Kontrol Diri

Sirkuit kontrol diri merupakan sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum terlibat dalam perilaku berisiko, seperti perselingkuhan. 

AI dalam Final Cut Pro 11: Pengeditan Video Lebih Cepat dan Akurat, Tanpa Green Screen!

Ketika sirkuit kontrol diri seimbang, kontrol impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh. Namun, ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya. 

Studi pencitraan otak menunjukkan orang dengan aktivitas rendah di PFC lebih mungkin untuk bercerai. Stress Management Indonesia memiliki program seperti Brain Health Assessment untuk mengetahui kondisi sirkuit kontrol diri otak seseorang. 

Realme Watch 2 Pro Smartwatch Canggih untuk Monitoring Kesehatan dan Kebugaran Anda 24 Jam Nonstop

3. Faktor Tetosteron

Sebuah studi tahun 2019 menemukan pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah. 

Halaman Selanjutnya
img_title