Ternyata Ini 4 Alasan Berselingkuh Menurut Neurosains

Ilustrasi Selingkuh
Sumber :
  • Pinterest

Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi. Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah.

FYP! Cara Mulung Koin di TikTok, Dapatkan Ratusan Ribu per Hari Sambil Tiduran

2. Kehilangan Sirkuit Kontrol Diri

Sirkuit kontrol diri merupakan sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum terlibat dalam perilaku berisiko, seperti perselingkuhan. 

Lagi Trend! Mulung Koin di TikTok Hingga Ratusan Ribu per Hari, Ini Caranya

Ketika sirkuit kontrol diri seimbang, kontrol impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh. Namun, ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya. 

Studi pencitraan otak menunjukkan orang dengan aktivitas rendah di PFC lebih mungkin untuk bercerai. Stress Management Indonesia memiliki program seperti Brain Health Assessment untuk mengetahui kondisi sirkuit kontrol diri otak seseorang. 

Resep Minuman Sehat dr. Zaidul Akbar untuk Buka Puasa: Atasi Pusing dan Detoksifikasi Tubuh

3. Faktor Tetosteron

Sebuah studi tahun 2019 menemukan pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah. 

Halaman Selanjutnya
img_title