Ternyata Ini 4 Alasan Berselingkuh Menurut Neurosains
Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan seksualitas. Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi, yang bisa menjadi resep untuk berselingkuh.
4. Otak yang Tidak Setia itu Berbeda
Studi pencitraan otak telah menemukan otak seseorang yang setia berbeda dari yang selingkuh. Ketika seseorang melihat gambar romantis seperti pasangan berpegangan tangan atau menatap mata satu sama lain, contohnya, aktivasi otak berbeda antara yang setia dan tidak setia.
Penelitian menunjukkan orang yang setia menunjukkan lebih banyak aktivitas saraf terkait hadiah saat melihat gambar romantis dibandingkan dengan orang yang tidak setia.
Coach Pris juga memberikan kiat untuk mencegah terjadinya perselingkuhan, salah satunya sebaiknya pasangan saling mengenal kondisi satu sama lain sebelum menikah.
Hal ini guna memahami kondisi pasangannya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kondisi. Pasangan yang sehat akan membentuk anak yang sehat, juga akan mempengaruhi lingkungan sekitar menjadi lebih sehat.
Untuk mencapai revolusi mental di Indonesia, bisa dimulai dari memperbaiki kondisi unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.(dra)