Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Mata Juling pada Anak

Ilustrasi anak dan bapak
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Pandemi COVID-19 membawa dampak yang cukup luas terkait dengan kesehatan, salah satunya pada kesehatan mata. Juling atau strabismus adalah salah satu masalah kesehatan mata terjadi pada bayi dan anak di masa pandemi akibat refraksinya. 

Teknologi Ini Bisa Buat Dokter Tangani Lebih Banyak Pasien Tanpa Lembur

Namun, dokter spesialis mata, Dr. Ni Retno Setyoningrum, SpM(K), MMedEdu, mengetakan juling dapat dicegah dengan memberikan rangsangsan agar syaraf-syaraf mata dapat bekerja dengan baik dan normal.

"Bayi usia 3 sampai 6 bulan bisa diberikan rangsangan dengan mainan sehingga syaraf-syarafnya bisa bekerja dengan baik dan bekerja normal," kata dr Ni Retno yang juga Ketua Service Pediatrik Oftalmologi & Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, saat acara peluncuran kampanye “Care for Life” oleh Bosch Automotive Aftermarket (AA) yang menggandeng JEC Eye Hospitals & Clinics dan SOS Children’s Villages Indonesia, di Jakarta, Rabu 13 Oktober 2022.

Instagram Luncurkan Fitur Baru untuk Anak yang Bikin Orangtua Lega

Menurut dr Ni Retno, saat bayi lahir hanya bisa melihat cahaya terang dan gelap dan saat usia dua bulan bayi mulai melihat warna hitam, putih dan abu-abu. Memasuki usia 3 bulan, mata bayi mulai melihat warna.

"Pada periode 3-6 bulan ini bayi harus diberi rangsangan agar matanya tidak juling dan syarafnya bisa bekerja dengan baik. Namun jika saat usia tersebut orangtua melihat ada kelainan pada matanya (juling) sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan dini," tuturnya. 

Gelang Ajaib! Xiaomi Smart Band 9 Bisa Pantau Kesehatan 24/7

Sementara apabila bayi atau anak sudah telanjur juling, masih apat dilakukan terapi agar kembali normal. 

"Ada dua cara yang bisa dilakukan menggunakan kacamata dan operasi, namun hal itu dilihat dari tingkat keparahan julingnya," ujar dr Ni Retno.

Halaman Selanjutnya
img_title