Bukan Dari Sukabumi, Ini Sejarah Asli Kuliner Kue Mochi

Ilustrasi kuliner mochi Sukabumi
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Menjelajahi kuliner khas tradisional nusantara memang sangat menarik, apalagi masakan Indonesia memang patut dibanggakan.

Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23 2024, Indonesia U-23 vs Irak U-23 Berebut Tiket Olimpiade

Pasalnya, kuliner Indonesia merupakan salah satu masakan terlezat di dunia, dengan bumbu rempah-rempah yang begitu lengkap.

Ragam masakan Indonesia pun begitu banyak dan rata-rata membuatmu tergiur meskipun hanya melihat gambarnya saja, beikut ini ulasan kuliner khas Indonesia.

Media Qatar Sebut Negara Ini Lawan Terberat Timnas Indonesia U-23, Bukan Korsel dan Jepang

Mochi Sukabumi

Kuliner atau camilan Moci, dikenal sebagai makanan khas daerah Sukabumi, Jawa Barat, tahukah Anda ternyata Moci berasal dari Jepang.

Tak Lepas Justin Hubner, Shin Tae-young Bongkar Kelicikan Cerezo Osaka

Moci (Hanzi dalam bahasa Jepang) adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat.

Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang.

Kue ini dijual dan dapat diperoleh dengan mudah di toko-toko kue. Mochi memiliki rasa yang khas, yaitu lembut saat pertama kali dimakan dan lama kelamaan menjadi lengket.

Moci di Indonesia

Di Indonesia, khususnya kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa ditemui di jalan Kasuari dan Jalan Ahmad Yani.

Kue Mochi juga sering dijajakan para pengasong di beberapa titik persimpangan jalan besar di Kota Bogor. Bahan-bahan untuk membuat kue mochi mudah untuk didapatkan.

Mochi hanya memerlukan bahan dasar untuk proses pembuatannya, yaitu tepung ketan yang dibentuk bulat dan berisi adonan kacang.

Dikemas dalam keranjang bambu yang diberi merek dalam tulisan bahasa Mandarin yang dibaca swang sie yang artinya banyak kebahagiaan.

Setiap keranjang kue mochi biasanya berisi 10 buah mochi berukuran sebesar kelereng, dengan harga mulai Rp 5.000 sampai Rp 7.500 per renteng yang berisi empat keranjang bambu. (Irv)