Asal Usul Sushi Hingga Masuk ke Indonesia

Ilustrasi Sushi
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Sushi adalah salah satu makanan lezat nan sehat yang banyak digemari orang. Dibayangan kita saat mendengar kata sushi adalah nasi yang telah dicampur dengan cuka beras kemudian dibubuhi aneka ikan laut mentah di atasnya.

Waspada! Supleman Penurun Kolesterol dari Jepang Diduga Picu Gagal Ginjal, Beredar di Indonesia?

Nah, namun tahu kah kamu bahwa sushi ternyata awalnya berasal dari Asia Tenggara? Berikut sejarah sushi hingga masuk ke Indonesia.

Mengutip dari Newsd, sushi awalnya berasal dari metode pengawetan ikan dari daerah Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke Tiongkok, lalu ke Jepang. Metode pengawetan ikan ini dinamakan narezushi. Narezushi merupakan cara mengawetkan ikan, dengan cara menaruh ikan di atas nasi asin, kemudian dibungkus dengan daun.

Mengenal Philippe Troussier, Pelatih Timnas Vietnam yang Ternyata Seorang Mualaf

Ikan yang dibungkus tadi lantas mengalami proses fermentasi. Proses inilah yang membuat ikan tetap layak makan dan nikmat disantap meskipun disimpan lama. Awalnya nasi asin pada narezushi akan dibuang dan hanya ikannya saja yang dikonsumsi. 

Kemudian ada makanan yang disebut namanare, hidangan ini dibuat dari ikan mentah yang dibungkus dengan lapisan kulit ikan. Ikan dikonsumsi sebelum rasanya berubah. Dari kedua makanan inilah sushi konon berasal, yang awalnya bertujuan untuk pengawetan ikan polanya berubah menjadi masakan jenis baru.

5 Fakta Menarik Film Exhuma, Simbolisme Pasak Besi dan Makna Tersembunyinya

 

Ilustrasi Sushi

Photo :
  • Freepik

 

Sushi Jepang

Awal mula sushi modern, muncul pada zaman Edo di Jepang, yaitu di sekitar tahun 1600-1800 di Jepang. Pada zaman ini ikan dan sayur ditaruh di atas nasi dengan ukuran cukup besar, sebesar onigiri. Pada perkembangannya, makanan ini dicampurkan dengan cuka. Asal usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji. 

Nah, menurut sejarah, pada awalnya, sushi adalah makanan yang sangat mahal. Konon harga sushi waktu itu sama dengan pungutan pajak ke negara dan yang bisa makan adalah orang - orang dari kalangan atas. 

Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan susyi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada susyi pesan-antar. Dalam manga, sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi, karena harganya yang mahal. 

Walaupun rumah makan sushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud pada tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.

Ilustrasi Sushi

Photo :
  • Pixabay

Sushi Masuk ke Indonesia

Sushi masuk ke Indonesia pada tahun 1969, ketika restoran Jepang pertama dibuka di Jakarta yaitu Kikugawa. Usai Perang Dunia II berakhir, Kikuchi Surutake yang merupakan seorang mantan prajurit Jepang ini memutuskan untuk menetap di Indonesia. Kikuchi pun membawa serta istri dan keluarganya tinggal bersama di Indonesia. Bersama sang istri, Kikuchi mendirikan restoran Kikugawa ini yang bisa dibilang jauh dari kesan mewah dan modern.

Namun restoran ini sangat terkenal dengan sajian khas Jepang yang autentik dan klasik, bahkan mampu bertahan selama 52 tahun hingga sekarang. Nama Kikugawa sendiri diambil dari gabungan namanya dengan lagu Indonesia kesukaannya, yakni Bengawan Solo. Dimana lagu Bengawan Solo yang berarti ‘sungai’ ini disebut gawa dalam bahasa Jepang.

Sushi yang kini bisa dikonsumsi secara masif di Indonesia tentu sudah mulai banyak variasi dan dimodifikasi agar rasanya pas di lidah masyarakat lokal.(dra)