Kenali Fakta Unik Sejarah Sate Maranggi Khas Purwakarta, Ini Maknanya!

Ilustrasi Sate Maranggi kuliner khas Purwakarta
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Fakta menarik sate maranggi, kuliner khas Kabupaten Purwakarta ini ternyata menyimpan beragam makna serta khiasan, berikut ulasannya.

Viral! Video Pabrik Sepatu Bata Tutup di Purwakarta, Begini Fakatanya

Sate maranggi adalah makanan asli sunda di Indonesia, makanan tersebut biasa ditemukan di wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Purwakarta. Istilah maranggi sendiri dalam bahasa Sunda merupakan istilah petukangan, yaitu seorang ahli pembuat sarung keris.

Ingin mengetahui lebih jauh soal sate maranggi, anda bisa mengunjungi museum Bale Indung Rahayu, Jalan RE Martadinata Kabupaten Purwakarta.

Nikahi Polisi Bandung, Anak Camat di Purwakarta Kaget Diberi Mahar Emas Palsu

Seorang pemandu museum Bale Indung Rahayu Sahdan Mulya Nugraha mengatakan, jika sate maranggi tidak dibuat sembarangan.

"Kalau sate maranggi itu cara memasaknya pun beda, ada proses perendaman daging dalam bumbu sebelum dibakar," ujar Sahdan.

Bahas Rencana Pernikahan, Begini Persiapan Rizky Febian dan Mahalini Jauh-jauh Hari

Selain itu bumbu yang digunakan juga berbeda, bumbu rendam tersebut yaitu, kecap manis, dan beberapa jenis rempah, seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, dengan sedikit cuka untuk memberikan sedikit rasa masam, bisa dipakai cuka lahang (cuka yang terbuat dari aren).

Sahdan mengatakan, sate maranggi biasanya berbahan dasar daging kambing atau sapi, daging yang dibuat sate maranggi adalah dagjng utuh, tanpa campuran lemak atau gajih seperti yang biasa kita lihat.

"Sate maranggi itu selalu daging, hanya dagingnya saja. Biasanya kan suka ada sate maranggi isinya gajih (lemak) padahal bukan, dan jumlah potongan daging dalam tusukan sate maranggi itu pasti selalu 3 potong, tidak kurang dan tidak lebih," imbuhnya.

Dikatakan Sahdan, tiga potongan daging dalam sate maranggi memiliki makna dan kiasan tersendiri, oleh sebab itu sate maranggi di Purwakarta tidak hanya dianggap sebagai makanan atau kuliner khas daerah.

"Tiga potongan itu mengartikan Tri Tangtu Kahirupan, dimana setiap potongan itu ada makna berbeda," kata dia.

Arti Tri Tangtu Kahirupan adalah tiga pedoman pasti kehidupan manusia atau masyarakat suku Sunda.

Kata tri atau tilu, artinya tiga dan tangtu artinya pasti atau tentu. Masyarakat tradisional Sunda memaknai tri tangtu sebagai falsafah hidup yang berpedoman pada tiga hal yang pasti.

Tiga falsafah tersebut, yakni, Batara Tunggal yang terdiri dari Batara Keresa, Batara Kawasa dan Batara Bima Karana.

Dalam pandangan hidup orang Sunda, ditegaskan bahwa orang Sunda tidak mengandalkan keyakinan hidupnya pada kekuatan diri sendiri saja, melainkan pada kuasa yang lebih besar, pengguasa tertinggi, sumber dan tujuan dari segala tujuan.

"Tri Tangtu Kahirupan yakni, Rama, Ratu, Resi yang berarti, Tuhan, alam, dan manusia. Ketiganya saling berkaitan," pungkasnya. (irv)