Mengenal Web3 Lebih Dekat Sebagai Evolusi Cara Interaksi Manusia

Ilustrasi Internet
Sumber :
  • pixabay.com

VIVABandung – Era baru internet telah hadir dan dikenal sebagai Web3, teknologi yang digadang-gadang akan mengubah cara kita berinteraksi di dunia maya.

Tetap Kirim Pesan Meskipun WA Diblokir Dengan Cara Ini

Jika selama ini data pribadi kita dikuasai oleh raksasa teknologi, Web3 hadir menawarkan kebebasan dengan konsep desentralisasi dan kendali penuh atas data oleh pengguna.

Tidak hanya menjanjikan privasi dan transparansi, Web3 juga memperkenalkan inovasi seperti DeFi dan NFT yang memberikan peluang baru di berbagai sektor.

OPPO A60 Punya RAM 8GB yang Bisa Ditambah Jadi 16GB untuk Main Game Lebih Lancar

Lantas, apa sebenarnya Web3, bagaimana fungsinya, dan apakah benar-benar menguntungkan? Mari kita telusuri lebih lanjut. 

Apa Itu Web3? Mengenal Teknologi Masa Depan Internet

Smartphone Rp2 Jutaan Ini Punya Layar Super Terang yang Tetep Bisa Disentuh Waktu Basah

Web3, atau Web 3.0, adalah fase terbaru dalam perkembangan internet yang mengedepankan desentralisasi, kepemilikan data pribadi, serta transparansi.

Konsep ini berbeda dari Web2 (internet seperti yang kita kenal sekarang), di mana data dikelola oleh perusahaan besar, seperti Google dan Facebook.

Dalam Web3, data dan kontrol berada di tangan pengguna dengan bantuan teknologi blockchain dan kontrak pintar (smart contract).

 

Ilustrasi Bitcoin

Photo :
  • pixabay.com

 

Fungsi Web3: Lebih Dari Sekadar Internet Terdesentralisasi

Web3 membawa misi untuk menciptakan ekosistem internet yang transparan, aman, dan meminimalkan perantara. Salah satu fungsi utamanya adalah memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas data pribadi mereka.

Dunia keuangan, misalnya, Web3 memunculkan konsep DeFi (Decentralized Finance) yang memungkinkan transaksi langsung, mulai dari pinjaman hingga investasi, tanpa harus melalui bank.

Selain itu, Web3 juga membuka ruang untuk penciptaan konten digital yang unik, seperti NFT (Non-Fungible Token), yang menjadi bukti kepemilikan digital atas karya seni atau aset lainnya.

Kelebihan Web3: Transparansi, Privasi, dan Kendali Data

Keunggulan utama Web3 adalah transparansi. Semua transaksi dan aktivitas dicatat dalam blockchain, yang membuatnya terbuka untuk dipantau dan sulit dimanipulasi.

Pengguna juga mendapatkan privasi yang lebih kuat, karena data tidak lagi dipegang oleh perusahaan besar. Selain itu, Web3 mendukung ekonomi berbasis token yang memungkinkan pengguna mendapatkan imbalan atas partisipasi mereka, menjadikannya lebih inklusif dan demokratis.

Kekurangan Web3: Kompleksitas dan Masalah Skalabilitas

Meski menjanjikan, Web3 juga memiliki beberapa kekurangan.

Salah satunya adalah kompleksitas teknologinya yang masih sulit dipahami oleh orang awam. Implementasi Web3 juga menghadapi masalah skalabilitas, karena teknologi blockchain yang digunakan membutuhkan sumber daya komputasi besar dan cenderung lambat dalam memproses transaksi jika dibandingkan dengan sistem terpusat.