Tantangan dan Kesalahan Gen Z di Dunia Kerja
- shuttershock
VIVABandung – Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z kini menjadi sorotan di dunia kerja. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Gen Z memiliki karakteristik unik, namun juga menghadapi tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Salah satu tantangan terbesar adalah pola pikir yang keliru, yang dapat memengaruhi masa depan mereka. Salah satu kesalahan berpikir utama adalah anggapan bahwa "sekolah itu scam".
Banyak Gen Z merasa bahwa pendidikan formal tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Mereka melihat contoh pengusaha sukses tanpa gelar sarjana dan menganggap kuliah hanya membuang waktu dan uang.
Data menunjukkan fakta yang berbeda. Studi dari World X tahun 2021 mengungkapkan bahwa 72% individu dengan kekayaan bersih lebih dari $30 juta memiliki gelar sarjana. Angka ini membuktikan bahwa pendidikan tetap memainkan peran penting dalam keberhasilan seseorang.
Kesalahan berpikir berikutnya adalah pola pikir instan. Gen Z sering menginginkan hasil yang cepat dan mudah, tanpa memahami bahwa kesuksesan membutuhkan proses.
Dalam dunia kerja, sifat mudah bosan dan keinginan untuk selalu nyaman justru menjadi hambatan. Sebuah survei mengungkapkan bahwa 74% manajer merasa Gen Z adalah generasi yang paling sulit diajak bekerja sama.
Selain itu, ilusi passion juga menjadi jebakan. Banyak Gen Z yang terlalu fokus mengejar passion tanpa mempertimbangkan realitas.
Potret Netizen Bekerja Ditengah Kemacetan Tol Cipularang
Mereka menolak pekerjaan di luar passion-nya, meski belum mampu memenuhi kebutuhan hidup dari passion tersebut. Pendekatan ini tidak realistis dan sering kali berakhir dengan kegagalan finansial.
Terakhir, standar work-life balance yang berlebihan juga menjadi tantangan. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang menganut budaya kerja keras, Gen Z cenderung mengutamakan kenyamanan.
Mereka ingin hidup seimbang, tetapi sering kali lupa bahwa pekerjaan tetap membutuhkan usaha maksimal. Standar ini sering kali bertolak belakang dengan realitas dunia kerja, yang akhirnya membuat mereka sulit beradaptasi.****
