Kenapa Gen Z Dipecat? Malas dan Obsesi Healing Jadi Penyebab Utama
Namun, dalam beberapa kasus, kegiatan healing ini dapat mengganggu komitmen mereka terhadap pekerjaan. Tindakan ini sering kali dipandang sebagai kurangnya dedikasi terhadap tanggung jawab pekerjaan.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi dan persaingan ketat di pasar kerja juga memengaruhi pola pikir Gen Z. Mereka tumbuh di era digital yang sangat cepat berubah.
Banyak dari mereka menyaksikan orang tua mereka mengalami kesulitan di tempat kerja. Ini membuat mereka lebih berhati-hati dalam memilih pekerjaan. Ketika mereka merasa tidak cocok atau tidak bahagia, mereka lebih cepat mengambil keputusan untuk pergi.
Perusahaan perlu memahami bahwa pendekatan tradisional dalam manajemen sumber daya manusia mungkin tidak lagi efektif untuk Gen Z. Mereka cenderung lebih menghargai fleksibilitas dan keseimbangan kerja-hidup.
Banyak dari mereka yang ingin bekerja di lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, mereka mungkin akan kehilangan karyawan muda yang potensial.
Namun, bukan berarti semua Gen Z malas atau tidak berdedikasi. Banyak di antara mereka yang memiliki etos kerja yang kuat. Mereka mencari pekerjaan yang tidak hanya memberikan gaji, tetapi juga peluang untuk berkembang.
Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang lebih terhubung dengan teknologi. Mereka sering kali membawa ide-ide inovatif ke tempat kerja. Hal ini dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan jika dikelola dengan baik.