Ibu adalah Sosok Juru Kunci Ketahanan Pangan dan Pengendali Inflasi
- Istimewa
Pria yang identik dengan iket putih itu mengatakan, yang harus diciptakan pemerintah adalah bagaimana masyarakat tidak tergantung pada uang. Masyarakat harus didorong agar memiliki siklus produksi.
Jangan sampai, lanjut Dedi, daerah-daerah penghasil beras terbesar di Indonesia seperti Karawang dan Indramayu justru masyarakatnya paling banyak mengkonsumsi bantuan pemerintah.
"Indonesia kehilangan kulturalnya. Bicara ketahanan pangan harus punya kebun dan sawah. Ketahanan pangan dimulai dengan membangun diri kita. Mulai sekarang hilangkan kebiasaan konsumtif," ujarnya.
Kemudian dari sisi tata ruang, Kang Dedi menilai industri dan properti adalah satu kesatuan sistem. Sehingga di dalam kawasan industri harus dibuat properti. Jangan biarkan kawasan menyebrang ke perkampungan yang malah akan mengubah budaya, kemudian berimbas pada perubahan prilaku hidup.
"Problem kita saat ini orang miskin anaknya banyak, silakan dicek sudah banyak saya buktikan. Hawa orang miskin itu laparkalu orang kaya itu kenyang sampai harus ke dokter biar mau makan kemudian banyak pantang. Kemudian ketiga jorok, rumah berantakan. Sehingga saya menyimpulkan kemiskinan lahir dari kemalasan dari jorok," kata Dedi.
"Pemerintah yang bersih, lingkungan yang bersih rezekinya akan banyak. Pemerintah yang kurang bersih pada lingkungannya rezekinya susah," pungkas Kang Dedi Mulyadi.