Cerita Mustofa, Dulu Hidup Mapan Kini Sebatang Kara Tidur di Emperan

Dedi Mulyadi dan Mustofa
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Mustofa, seorang bapak satu anak kini hidup sebatang kara di emperan toko. Padahal dulunya ia hidup mapan dan mampu membiayai anaknya hingga lulus sekolah.

Ajaib! Jenazah Bangun Lagi Saat Diantar ke Pemakaman, Sopir Ambulan Kaget

 

Kisah Mustofa ini terungkap bermula saat Kang Dedi Mulyadi tak sengaja bertemu dengannya. Saat itu Kang Dedi sedang berkeliling Subang dan melihat seorang bapak tua berjalan tertatih di sekitaran pasar.

Jangan Main-main, Ini Penyebab Mood Perempuan Mudah Hancur

Saat dihampiri bapak tersebut bernama Mustofa. Ia jalan tertatih karena sudah sekitar lima tahun mengalami stroke ringan.

"Saya di sini jadi tukang parkir," ujar Mustofa.

Mantan Istri Dikabarkan Sudah Menikah Lagi, Dedi Mulyadi Beri Pesan Menyentuh

Ia mengaku dulunya memiliki seorang istri dan seorang anak. Hanya saja kini ia hidup sebatang kara karena telah bercerai dengan sang istri yang membawa serta anaknya.

 

Selama ini Mustofa tinggal di sebuah rumah kontrakan. Hanya saja ia lebih memilih tidur di emperan toko karena kontrakannya jauh dan sepi. Sehingga ia lebih memilih tidur di emperan toko beralaskan kardus.

Meski mengalami stroke namun ia tetap semangat bekerja sebagai tukang parkir dengan penghasilan Rp 10-30 ribu per hari.

Mustofa menceritakan, awalnya ia bekerja di proyek properti perumahan bagian logistik. Sejumlah proyek di Jawa Barat, Jakarta hingga Banten pernah ia lakoni.

"Waktu itu proyeknya habis, gak ada kerjaan dan cerai dengan istri. Setelah itu saya jadi tukang parkir. Kalau stroke sudah dari sebelum jadi tukang parkir," katanya.

Menurutnya sejak saat itu ia hidup sebatang kara. Ia hanya pernah dikunjungi oleh anaknya yang kini telah lulus sekolah dan bekerja.

Sebenarnya Mustofa masih memiliki tiga anggota keluarga lain yang tersisa. Hanya saja ketiga saudara kandungnya itu pun tak pernah menengoknya.

"Anak pernah nengok bawa makanan. Saya tujuh bersaudara, sekarang tinggal empat. Ada yang di Ciheuleut, Perumnas sama di Bekasi. Tapi belum pernah ada yang ke sini," ucapnya.

Sebelum seperti saat ini Mustofa mengaku hidup berkecukupan. Bahkan anak semata wayangnya itu bisa ia disekolahkan hingga lulus SMA. Selepas itu tak ada lagi proyek dan ia mengalami sakit.

Kang Dedi menilai sakit yang dialami oleh Mustofa belum terlalu parah dan masih ada harapan untuk normal kembali. Sehingga Kang Dedi pun menawari Mustofa untuk diobati.

"Bapak ini belum begitu parah, kalau diobati masih bisa sembuh. Nanti saya jemput dibawa ke pengobatan," ujarnya.

Ia pun meminta Mustofa untuk kembali ke kontrakannya. Selain itu Kang Dedi Mulyadi juga menyarankan agar Mustofa menjaga pola makan agar stroke tidak semakin parah.

 

"Kalau masih mau jadi tukang parkir gak apa-apa, itu bagus ada kegiatan dan gerak-gerak biar tidak kaku. Kalau bapak mau, nanti saya jemput untuk berobat," kata Kang Dedi Mulyadi.