Ini Isi Teks Deklarasi Para Pemimpin Negara KTT G20

KTT G20 di Bali
Sumber :
  • VIVA/Natania Longdong

BANDUNG – Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia pada 15-16 November 2022 telah berakhir dan menghasilkan teks deklarasi dari para pemimpin negara. Teks deklarasi tersebut berisi tentang penegasan tiga elemen utama yaitu berbagai permasalahan ekonomi global, kesehatan global, dan transformasi digital. 

Rizky Febian dan Mahalini Gelar Upacara Adat Mapamit, Apa Itu?

"Kami bertemu di Bali pada 15-16 November 2022, pada saat krisis multidimensi yang tak tertandingi. Kita telah mengalami kehancuran yang dibawa oleh pandemi Covid-19, dan tantangan lainnya termasuk perubahan iklim, yang telah menyebabkan kemerosotan ekonomi, peningkatan kemiskinan, memperlambat pemulihan global, dan menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," demikian isi dari deklarasi tersebut, dikutip 16 November 2022.

Dalam teks deklarasi pemimpin ini, para pemimpin juga membahas tentang krisis di Ukraina yang berdampak buruk pada ekonomi global. Sebagian anggota menentang perang antara Rusia dan Ukraina dan menekankan bahwa hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, membatasi pertumbuhan, meningkatkan inflasi, dan lain sebagainya.

Balasan Menohok Marselino Ferdinan Usai Dihujat Netizen Indonesia: Hahaha Negara Lucu

G20 harus melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi tantangan bersama. Maka dari itu, para pemimpin berkomitmen untuk mendukung negara-negara berkembang, terutama pulau-pulau kecil, dalam menanggapi tantangan global. Sesuai dengan tema yang diangkat G20 tahun ini, “Recover Together, Recover Stronger” yang berarti Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat.

Tidak hanya itu, KTT G20 tahun ini juga membahas tentang krisis pangan yang diperburuk oleh konflik dan ketegangan saat ini. Para pemimpin G20 berkomitmen untuk mengambil tindakan dalam menyelamatkan nyawa, mencegah kelaparan, mal-nutrisi, dan menyerukan percepatan transformasi menuju pertanian dan sistem rantai pasokan yang kokoh dan berkelanjutan.

5 Negara Ini Miliki Jumlah Janda Terbanyak di Dunia, Indonesia Termasuk?

"Kami juga akan menerapkan pendekatan Satu Kesehatan, mengintensifkan penelitian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pangan, dan meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan di sepanjang rantai pasokan pangan, terutama perempuan, pemuda, petani kecil, dan petani marjinal serta nelayan."

Para pemimpin G20 juga berkomitmen untuk mempromosikan pemulihan yang sehat dan berkelanjutan. Belakangan ini, seperti diketahui, pandemi COVID-19 belum berakhir, lalu World Health Organization (WHO) menyatakan adanya Cacar Monyet. Hal ini menyatakan bahwa ancaman kesehatan internasional akan selalu ada.

Halaman Selanjutnya
img_title