Polisi Akui Kecolongan Ada Tim Pengamanan KTT G20 Pesan Wanita Open BO

Pekerja Seks Komersial (PSK) Gang Dolly Surabaya
Sumber :
  • VIVA/Tudji Martudji

"Benar ada kejadian itu, pelaku penganiayaan dua orang. Pertama, F (16) dan A (15)," kata Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 17 November 2022.

Profil AKP Dadang Iskandar, Pelaku Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan

Ketut mengatakan penusukan ini terjadi karena adanya keributan antara Bripda FNS dengan seorang wanita berinisial LDKS yang dipesan melalui sebuah aplikasi. Dalam aplikasi, keduanya sepakat untuk bertemu di sebuah hotel di Bali.

Namun, saat Bripda FNS bertemu dengan korban, yang terjadi justru keributan diduga dipicu kesalahpahaman.

Status Kabag Ops AKP Dadang Iskandar Usai AKP Ulil Tewas dalam Kasus Polisi Tembak Polisi

"Yang bersangkutan ada komunikasi dengan seorang perempuan, lalu bertemu di sebuah hotel tapi entah bagaimana, mungkin tidak ada kesesuaian sehingga terjadi keributan," katanya.

Keributan antara korban dengan perempuan tersebut mengundang rasa penasaran orang lain sehingga berujung pada insiden penusukan. "Keributannya mengundang pihak tetangga sehingga terjadi penganiayaan ke korban," kata Ketut.

TikToker Gunawan Sadbor Sukabumi Ditangkap Polisi, Diduga Promosikan Judol

Hingga saat ini, Ketut menyebut kedua pelaku yang terlibat penusukan Bripda FNS ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota polisi pengamanan KTT G20 tewas ditusuk gara-gara cancel order cewek PSK lewat aplikasi Open BO. Diduga pembatalan berhubungan intim itu karena si cewek tidak sesuai dengan foto yang dipajang di aplikasi. 

Halaman Selanjutnya
img_title