Jokowi Disebut Frustasi Karena Tak Bisa Tekan Megawati Soal Capres

Jokowi hadiri acara Relawan di GBK
Sumber :
  • ANTARA

BANDUNG – Acara relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertajuk 'Nusantara Bersatu' mendapatkan sorotan tajam dari berbagai lapisan masyarakat. Pengamat Politik Uchok Sky Khadafi mengatakan Mobilisasi Relawan Jokowi di GBK beberapa hari lalu menunjukkan upaya politik menghibur diri dari Presiden Jokowi.

Libur Nataru Aman: Relawan Rumah Zakat Siapkan Pos Siaga di 14 Titik

Uchok melihat bahwa saat ini Jokowi mulai frustasi karena tak bisa berbuat banyak sebagai petugas partai. Jokowi tak memiliki kuasa untuk menentukan kandidat Capres yang diinginkannya maju dalam Pemilu 2024.

"Bisa dimaknai sebagai sikap frustasi untuk menutupi kenyataan bahwa ia tidak punya kuasa menentukan calonnya untuk diusung oleh PDIP. Padahal, semua juga mengetahui bahwa relawan itu tidak punya legal standing dalam hal pengusungan caprea-cawapres," kata Uchok dalam keterangan yang diterima Selasa 29 November 2022.

Catat! Ini Syarat Penerima Bansos PKH 2024

Upaya mengerahkan sekian ribu relawan itu, dinilai Uchok, sebagai cara Jokowi menunjukkan kepada PDIP bahwa dirinya masih memiliki massa yang banyak. Tetapi, Uchok meragukan relawan yang hadir tersebut benar karena mendukung Jokowi atau sengaja dikerahkan menggunakan kekuatan uang.

"Presiden Jokowi seolah ingin menunjukkan bargaining ke PDIP seolah rakyat masih di belakangnya dan memberikan dukungan kepada siapapun calon yang dikehendaki. Meski nyatanya, yang dimobilasasi itu juga banyak yang bisa dipertanyakan apakah mereka benar-benar relawan atau "mobilisasi" yang dibiayai," ujarnya.

Besaran Bansos PKH Cair Desember 2024, Hampir Rp1 Juta

Sejauh ini, Jokowi dinilai belum menyadari bahwa partai-partai juga punya kepentingan politik yang tentunya tidak mau dikerdilkan oleh mobilisasi relawan. Terlebih PDIP sebagai partai yang punya tiket untuk mengajukan pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

"Kalau PDIP mengikuti skenario atau tekanan politik yang dilakukan Presiden Jokowi dalam hal penentuan capres, maka ke depan marwah Ketua Umum PDIP Ibu Megawati dan juga PDIP sebagai partai kader yang ideologis tinggal menunggu waktu akan diambil alih oleh demokrasi kapital sesuai dengan kepentingan oligarki," ujar Uchok

Halaman Selanjutnya
img_title