Sebut Polri Sarang Mafia, Polda Sulsel: Aipda Aksan Kecewa Dimutasi
- TikTok
BANDUNG – Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel membantah adanya pengakuan seorang anggota Polri bernama Aipda Aksan yang viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan bahwa oknum anggota tersebut memberi pernyataan pribadi atau asumsi sendiri dan tidak didukung dengan data dan bukti yang kuat.
"Jadi video pengakuannya yang bersangkutan tidak benar terkait apa yang disampaikan. Itu sesuai hasil pemeriksaan juga di Propam," kata Kombes Komang dalam keterangannya, Jumat 2 Desember 2022.
Komang menyebut bahwa anggota telah menjalani pemeriksaan di Propam dan hasilnya dia sengaja buat pengakuan itu lantaran keberatan dan kecewa dirinya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tator karena dilaporkan telah mempreteli sepeda motor dinas.
"Jadi Aipda Aksan ini sebelumnya diperiksa oleh propam Polres Palopo karena mempreteli sepeda motor dinas, namun dimutasi ke Polres Tator sehingga penanganan perkaranya dilimpahkan ke Polres Tator," kata Komang
"Propam Polres Tator juga sudah melakukan Sidang Disiplin dengan putusan Penundaan Pendidikan selama 6 (enam) bulan," katanya menambahkan.
Komang mengaskan perbuatan Aipda Aksan yang telah membuat rekaman video opini negatif tentang institusi Polri dan tersebar dimedia sosial tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Olehnya itu, kata Komang, Propam langsung Melakukan pemeriksaan pelanggaran Disiplin atau Kode Etik Profesi Polri terhadap tindakan Aipda Aksan.
Saat ini, kata Komang, pihak Propam masih melakukan pemeriksaan terhadap Aipda Aksan atas dugaan pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin.
"Jadi video dia buat sendiri dan dia kirim ke rekannya melalui WhatsApp. Tapi yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan tentang pelanggaran kode etik dan disiplin," ungkapnya.
Dalam pemeriksaan, lanjut Komang, Aipda Aksan telah membuat rekaman video klarifikasi dan permintaan maaf bahwa pernyataannya, tidak ada niat untuk menyebarkan dan hanya ingin mengirim temannya.
Sebelumnya beritakan, seorang anggota polisi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Aipda Aksan yang viral curhatannya di media sosial. Aipda Aksan curhat dengan menyebut institusi Polri sebagai sarang mafia hingga menjadi polisi pun harus membayar.