Diusulkan Jadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir Bilang Begini
Bandung – Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait banyaknya pihak yang mengusulkan dirinya untuk memimpin PSSI.
Erick dinilai pas untuk menjadi Ketua Umum PSSI karena pengalamannya di sepakbola level internasional.
Erick memiliki track record yang bagus dalam dunia sepakbola, bahkan pernah memimpin klub sepak bola kelas dunia asal Italia yakni Inter Milan.
Ha itu dinilai menjadi modal yang bagus dalam membenahi manajemen sepakbola Tanah Air.
Terkait hal itu, Erick mengaku akan memikirkan usulan tersebut. Namun, Akan tetapi, ia punya satu syarat yang mesti dipenuhi.
Adapun syarat yang dimaksud adalah dukungan dari pemilik suara. Bila tidak ada yang mendukungnya, Erick mengaku ogah mencalonkan diri jadi ketua umum PSSI.
"Kalau ada dukungan voters kami akan perhitungkan. Jangan juga saya melakukan sesuatu tetapi tidak ada dukungan buat apa? Kalau kami mau tetap tidak didukung buat apa? Sama saja mimpi di siang bolong," kata Erick di Mahaka Arena.
Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir
- Istimewa
"Kalau ada dukungan, kami akan memikirkan. Namun, harus dengan kebersamaan dan jangan saling menyalahkan. Suporter, klub, dan PSSI, itu harus menjadi kesatuan," ujarnya, menambahkan.
Lebih lanjut, Erick menilai PSSI butuh perubahan secara total. Semua ini dilakukan supaya persepakbolaan Tanah Air berkembang menjadi lebih baik lagi.
"Ini transformasi total. Saya sudah bilang harus bongkar total. Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapa pun. Semua ketum PSSI pasti ada bagusnya," ucapnya.
"Tinggal mau atau tidak menyatukan barisan untuk mimpi yang lebih besar. Mimpi itu adalah timnas lebih baik, liga lebih baik, tidak ada tawuran suporter, fasilitas olahraga yang lebih baik dan Piala Dunia 2040," jelasnya.
PSSI berencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. Agenda tersebut adalah untuk memilih pengurus baru federasi sepakbola Tanah Air.
PSSI harus menggelar KLB lebih cepat karena ada desekan dari klub setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
